Apakah seseorang harus mati dulu jika ingin mendapat ketenangan?.
"Setelah kepergiannya kehidupan ku hanya penuh dengan air mata, dan sekarang dengan kehadiran mu membuat ku ingin mati saja rasanya......".
Pertemuan yang selalu membuat mu mera...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Srekkk......
Suara kapak yang diseret di atas lantai penuh bercak darah menimbulkan bunyi yang cukup nyaring pada ruangan nan sunyi itu. Bau amis darah memenuhi ruangan hingga membuat siapa pun akan langsung merasa mual jika berada dalam ruangan itu.
Namun, hal itu tidak berpengaruh pada seorang pria yang jalan dengan santai sambil menyeret kapak di tangannya.
Setelah merasa puas, ia pun keluar dari ruangan itu menuju ke tempat ia menyimpan motor kesayangannya.
Nick.
Ya pria itu baru saja selesai menghabisi nyawa seorang pria yang sudah mengganggu Elena kemarin.
Ini sudah satu Minggu sejak Elena berkunjung ke rumah Nick. Selama itu juga keduanya agak menjauh. Lebih tepatnya Nick yang menjauh dari Elena. Walau ini sulit, tapi pria itu ingin melihat bagaimana sikap Elena tanpa dirinya.
Tapi bukan berarti Nick tidak pernah memantau keadaan gadis itu, ia akan ada dimana Elena berada. Hingga kemarin, Seorang pria dengan berani menggoda Elena saat gadis itu tengah belajar bersama kedua sahabatnya di perpustakaan.
Walau Elena sudah menolak tapi pria itu terus mengganggunya. Nick pun tidak bisa lagi menahan amarah dalam dirinya dan baru bisa menuntaskan hasratnya hari ini. Tentu saja hasrat psycho nya.
"Menyenangkan juga hari ini". Ucapnya dan mulai memakai helm.
Nick pun menjalankan motornya menyusuri kota Reykjavík yang hangat karena waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang.
Hari ini ia libur jadi tidak ke kampus, Nick berfikir untuk mampir ke rumah Ian saja.
*****
"Terima kasih, selamat datang kembali nona...". Ucap sang kasir.
"Sama-sama" Elena melangkah keluar dari cafe. Hari ini ia sedang ingin makan croissant dan secangkir coklat panas jadi Elena memutuskan untuk ke cafe langganan nya.
Setelah menikmati croissant, Elena pun memutuskan untuk ke toko buku. Ia ingin membeli beberapa novel yang sedang ramai di perbincangkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
