HAPPY READING 🌼Elena menoleh pada suara seseorang yang memanggilnya saat baru saja turun dari mobil sang Daddy. Hari ini ia bisa kembali kuliah setelah 2 hari yang lalu ia di rumah terus karena kakinya yang terluka.
Walau masih di balut perban tapi rasa perihnya sudah tidak terlalu sakit.
Mata cantiknya mendapati seorang pria tampan yang berlari pelan ke arahnya. Pria itu adalah Yordan yang terlihat sangat tampan hanya dengan memakai kaos navy sedangkan jaketnya ia genggam.
"Hei,..good morning". Sapa Yordan dengan senyum tampan nya.
"H-hei...morning to"
"Lama tak berjumpa ya". Yordan terus menampilkan senyum tampan nya hingga beberapa mahasiswi yang lewat jadi teriak histeris.
"Ya...aku sedang sibuk akhir-akhir ini jadi jarang berkeliaran di sekitar kampus". Jawab Elena.
"Oh iya, ada apa dengan kakimu?, Kenapa di perban?".
"Ah ini...aku jatuh tapi sudah baik-baik saja".
"Kau yakin?"
"Iya". Jawab Elena dengan senyum manisnya dan itu tak lepas dari tatapan pria di hadapannya.
"Mau ke kelas?"
"Iya"
"Ayo aku antar"
"Ah...tidak perlu, a-aku tidak enak dengan tatapan orang-orang"
"Kau tak perlu perhatikan mereka, ayo". Yordan langsung menarik tangan Elena ke kelas gadis itu. Elena pun hanya pasrah dan mengikuti Yordan yang menarik nya.
Tanpa keduanya sadari, ada sepasang mata elang yang menatap tajam ke arah mereka. Tangannya menampakkan urat karena terkepal kuat.
"Mine..."*****
Semua orang yang ada di dalam kelas jadi terdiam saat melihat Elena dan Yordan masuk sambil berpegangan tangan. Vera yang sedang duduk dengan temannya juga ikut terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO
Teen FictionApakah seseorang harus mati dulu jika ingin mendapat ketenangan?. "Setelah kepergiannya kehidupan ku hanya penuh dengan air mata, dan sekarang dengan kehadiran mu membuat ku ingin mati saja rasanya......". Pertemuan yang selalu membuat mu mera...