HAPPY READING 🌼
Huft....
Ini adalah kesekian kalinya Elena menghela nafas karena merasa kesepian di dalam kamar inap nya. Mau jalan-jalan keluar pun tidak bisa karena tubuhnya sangat sakit jika hanya berdiri. Ia butuh seseorang untuk mendorongnya dari kursi roda tapi tidak ada siapapun di kamar ini .
Ayahnya baru saja pergi kerja sedangkan ibunya pergi entah kemana dan sampai sekarang belum kembali.
Ia menoleh ke arah ponselnya yang ada di atas nakas. Ia tak bisa menggapai ponselnya untuk sekedar menelpon kedua sahabatnya.
Ini adalah hari ke 3 Elena di rumah sakit. Kemari Yordan kembali datang dan menemaninya hingga petang. Entah apakah dia akan datang lagi sebentar atau tidak?.
Bosan..
Itulah yang Elena rasakan, andai saja tubuhnya tidak terlalu sakit mungkin ia akan duduk bersandar di ranjang. Tapi jangankan bersandar, menggerakkan tubuhnya saja sudah membuat nya Gili.
Iye menoleh ke arah lengannya yang di perban karena terkena sayatan. Kembali mengingat peristiwa malam itu yang sangat memilukan.
Saat dia terbangun ia sudah berada di ruangan putih ini dan tidak mengetahui bagaimana suasana di rumahnya. Bertanya pada sang ayah pun percuma karena beliau tidak mau menjawab.
Rasanya Elena jadi trauma untuk berada sendiri di rumah karena takut kejadian seperti kemarin terulang lagi. Ia bahkan masih bisa membayangkan ketegangan yang terjadi malam itu, pria yang memakai topeng itu sangat menyeramkan.
"Apa dia akan kembali melukai ku?, Tapi jika dia kembali melukai ku.. kenapa tidak dari kemarin saja langsung membunuhku?. Apa dia juga sedang mengawasi ku sekarang dan mencari waktu agar bisa membunuhku kali ini?". Batin Elena mulai gelisah dan keningnya mulai mengeluarkan peluh.
Takut..
Ya Elena sangat takut saat ini, bagaimana jika orang bertopeng itu datang dan mau membunuhnya. Tentu itu akan semakin mudah karena Elena tak bisa bergerak bebas saat ini.
"Kumohon siapa pun tolong datang dan teman aku....".
Elena berharap agar ada suster yang masuk lalu menemaninya di sini sampai sang ibu kembali.
*****
Vera dan Emma memasuki kantin yang mulai ramai. Kini sudah jam makan siang jadi banyak mahasiswa dan mahasiswi yang mengisi perut disini. Keduanya berjalan ke arah meja khusus nampan dan mengambil masing-masing satu serta alat makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO
Teen FictionApakah seseorang harus mati dulu jika ingin mendapat ketenangan?. "Setelah kepergiannya kehidupan ku hanya penuh dengan air mata, dan sekarang dengan kehadiran mu membuat ku ingin mati saja rasanya......". Pertemuan yang selalu membuat mu mera...