Chapter 3🌼

268 49 5
                                    


HAPPY READING 🌼

Vera tengah berlari mengelilingi taman yang sedang ramai untuk olahraga pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vera tengah berlari mengelilingi taman yang sedang ramai untuk olahraga pagi. Sudah lebih dari 30 menit ia berlari kecil mengitari taman ini, hingga tubuhnya pun sudah berkeringat.

Ia berjalan ke arah kursi taman dan membuka botol air minum yang ia bawa dari rumah. Rumah Vera hanya 15 menit dari sini jadi ia kemari hanya menggunakan sepeda.

Keluarga Vera bukan dari kalangan atas tapi setidaknya ia juga bukan kalangan bawah. Jadi bisa di bilang orang tua Vera mampu memenuhi semua kebutuhan sang anak.

Vera punya saudara laki-laki tapi ia tak tinggal di Islandia. Kakak Vera memilih tinggal di Kanada setelah menikah dengan wanita di sana.

"Kira-kira Elena lagi bikin apa ya?".
Vera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Elena. Penggilan pertama langsung di angkat oleh sahabat nya itu.

"Halo". Jawab Elena
di sebrang sana.

"Hai Elena, apa yang kau lakukan pagi ini?".

"Hanya berdiam di rumah sendiri karena orang tua ku sedang keluar ".

"Bagaimana keluar makan siang di luar, kau mau?".

"Boleh juga, kau hubungi Emma ya untuk ikut".

"Tentu, baiklah aku lanjut olahraga lagi bye "

"Bye Vera, sampai jumpa nanti siang".

Setelah memutuskan panggilan, Vera kembali melanjutkan kegiatan olahraga nya hingga jam menunjukkan pukul 8 pagi. Ia pun memutuskan untuk pulang.

Sebelum pulang, Vera singgah ke salah satu toko roti 24 jam untuk membeli beberapa roti. Ia belum sarapan jadi saat sampai rumah ia tinggal membuat salad untuk di makan dengan roti.

"Terima kasih". Vera mengambil kantung berisi roti pesanannya.

Saat akan keluar, seseorang tak sengaja menyenggol lengan Vera hingga kantung berisi roti tadi jatuh dan berhamburan di pintu.

"Oh roti ku....". Vera berjongkok dan memunguti rotinya yang sudah kotor karena terkena debu. Tidak mungkin juga ia memakannya lagi kan?.

Orang yang tadi menyenggol lengan Vera hanya menatap gadis itu datar dan langsung masuk saja ke dalam toko.

Vera menatap kesal orang itu dan memilih untuk pulang saja. Ia jadi tidak mood karena pria tadi.

Vera sudah memakai helm dan mengambil sepeda nya di perkirakan khusus sepeda. Ia pun naik dan bersiap untuk pergi, tapi sebuah lengan memegang kantong roti terulur ke depan wajahnya.

PSYCHO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang