HAPPY READING 🌼"Duduk dulu aku akan ambilkan obat". Nick menuntut Elena untuk duduk dibatas ranjangnya.
Kini keduanya sedang berada di rumah Nick. Mereka langsung memutuskan ke sini karena Elena takut untuk pulang dalam keadaan masih trauma. Untuk Yordan,Devano dan Jeff mereka juga sudah pergi.
"Jangan tinggalkan aku Nick". Ujar lirih Elena. Jujur saja dia masih sangat trauma. Ini pertama kalinya dia di culik dan orang yang menculiknya sudah melakukan kekerasan padanya.
"Aku hanya ke bawah mengambil kompres okey, don't worry, baby..".
"Jangan lama".
"Yes, baby".
Nick pun keluar dari kamar dan turun ke dapur mengambil obat dan juga kompres hangat. Setelah itu dia naik dan menemukan Elena yang baru saja menutup pintu balkon.
"Kenapa di tutup?"."Nanti ada yang masuk lewat jendela Nick, aku takut". Dari suara elena sangat kentara jika gadis itu sungguh ketakutan. Nick pun berusaha meredam amarah untuk saat ini. Darah nya berdesir sudah tak sabar mengoyak tubuh orang yang jadi dalang penculikan Luna.
Setelah ini Nick akan mencari tahu, siapa dan apa motif penculikan terhadap kekasihnya. Nick duduk di samping elena dan meletakkan kompres di atas nakas.
"Mendekat".Elena menuruti perintah pria itu untuk mendekat. Nick duduk tepat di samping elena dan mulai mengoprek pipi gadis itu yang masih merah serta memberi obat pada luka sobek di sudut bibir nya.
"Ssst..sakit". Ringis Luna.
Saat mendengar suara kesakitan elena, Nick menjadi sangat marah dan berusaha mengontrol emosi nya.
"Sorry baby...". Kini Nick melembutkan kegiatannya."Selesai, kau bisa istirahat dulu".
"Kau mau kemana?". Tanya elena saat melihat Nick sedang membereskan obat dan kompres yang tadi dia gunakan.
"Mau menaruh ini". Saat hendak keluar, langkah Nick berhenti saat elena memanggilnya.
"Terima kasih". Ucap elena penuh kelembutan dan hal itu berhasil menyentuh hati Nick . Pria itu meletakkan kembali obat dan kompres di atas nakas, lalu langsung menarik pinggang ramping Elena dan memberi kecupan pada bibir pink gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO
Roman pour AdolescentsApakah seseorang harus mati dulu jika ingin mendapat ketenangan?. "Setelah kepergiannya kehidupan ku hanya penuh dengan air mata, dan sekarang dengan kehadiran mu membuat ku ingin mati saja rasanya......". Pertemuan yang selalu membuat mu mera...