Prolog

542 86 17
                                    

.
.
.
.
.

Lepaskan aku!!!" Wanita berusia duapuluh sembilan tahun itu meronta. Tubuhnya mengeliat, berusaha melepaskan diri.

"Bagaimana bisa aku melepaskanmu. Sedangkan kau baru saja mencuri tas milik atasan kami, Nyonya." Ujar dua orang bodyguard yang mencengkram kedua lengan Sunhee kebelakang.

"Brengsek!! tas nya sudah kalian ambil, sekarang lepaskan aku!!" Sunhee berteriak nyalang. Berharap ada orang yang kebetulan lewat disana mendengar suaranya, kemudian membantunya. Namun, ia tiba-tiba termangu, matanya menyempit. Berusaha menajamkan pandangan. Sejenak, iris matanya membesar.

Tampak sesosok pria berbahu lebar berjalan mendekat kearahnya. Dengan gerakan cepat, ia membuka topi hitam dan masker yang menutupi separuh wajah Sunhee. Pria itu sontak terkejut tatkala manik mereka bersirobok selama beberapa detik. Saling meneliti dengan iris yang membesar.

"KAU??" Pria itu menunjuk dengan jari telunjuknya tepat didepan muka Sunhee.

"Perintahkan mereka untuk melepaskanku, Kim Seokjin !! Atau akan tercipta skandal yang akan menjatuhkan kepopuleranmu." Sunhee berkata dengan nada datar.

Kedua manik Seokjin kembali datar bahkan terkesan dingin setelah sebelumnya membola."Kau bahkan tidak tahu bahwa aku sudah bukan seorang selebriti. Tapi baiklah, lepaskan dia." Perintah Seokjin yang langsung dibalas anggukan oleh kedua asistennya.

Kedua pria berotot yang menahan Sunhee dengan pakaian serba hitam itu melepaskan cengkraman tangan mereka pada kedua bahunya, hingga ia jatuh tersungkur. Lututnya terbentur lantai parkir dengan keras. Mungkin saja akan membekas biru keunguan beberapa hari kedepan.

"Akkhh"

Sejenak kemudian, Sunhee mendongak. Berusaha menampilkan tatapan sinis pada pria yang baru saja ia teriaki. Ya Tuhan, Sunhee merindukan sosok itu. Ingin sekali mendekapnya menyalurkan rindu yang menggunung. Sunhee ingin menceritakan bagaimana kehidupannya selama ini. Bukannya berlagak sombong begini.

"Aku tidak peduli"

Sunhee memasang wajah yang terlampau dingin dan melirik kearah kedua bodyguard tadi. Sambil berdiri, ia kembali merampas topi hitamnya kemudian melenggang pergi.

"Sudah lama sekali ya, nona Park. Kau tak pernah menampakkan batang hidungmu setelah menghianati ku dan menjadi istri lelaki kaya raya itu. Ahh, bagaimana aku bisa lupa" Seokjin berlagak tolol, "bukan lagi nona Park. Bukannya sebutan nyonya Jung, lebih tepat?"

Sunhee memberhentikan langkahnya. Tangannya mengepal erat, setelah mencoba membersihkan kedua telapak tangannya juga jeans hitam yang dipakai nya sedikit kotor dibagian lutut manakala tadi ia bertabrakan dengan lantai tempat parkir dua menit yang lalu. Sunhee menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkan nya perlahan. Tanpa berniat menoleh, Sunhee tetap mengambil langkahnya. Belum, ini belum saatnya ia mengungkap segalanya. Ia harus bersabar sedikit lagi. Namun, celotehan Seokjin kembali menginterupsi nya.

"Jika kau merasa aku berubah. Kau benar. Aku banyak berubah, dan kau yang paling tahu, dirimulah alasan utama perubahanku Jung Sunhee-ssi"

Aku benar-benar nggak tau apa ini bisa dibilang prolog atau apalah itu, tapi aku tetep bakal jujur kalo ini emang karya pertama ku, jadi tentang bahasa pengetikan, maupun alur yang barangkali membingungkan aku benar-benar minta maaf ya my
mohon dukungannya 🙏🙏
dan aku bakal seneng banget kalo kalian mau kasih vote atau minimal kasih saran lewat komentar

Happy Reading Army Yeorobun
Borahae 💜💜

Revisi[23/01/22]

HiBye Mr. Kim [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang