10. Fall

135 40 1
                                    

Happy Reading
💜💜💜
Vote juseyo
🙏🙏
.
.
.
.

Di sinilah Sunhee, duduk berhadap-hadapan dengan meja rias besar nan mewah. Mata cokelat terang miliknya tidak lepas dari pantulan diri sendiri pada cermin dengan bingkai putih polos berhiaskan bohlam yang menyala terang di setiap tepinya. Make up tipis nan elegan berbandrolkan jutaan won itu juga rampung dipoleskan pada wajahnya yang cantik. Dengan tubuh terbalut gaun putih elegan dengan belahan dada rendah karya dari rumah mode Dior yang berhasil membuatnya tampak seperti putri Diana di kala usia muda.

Sunhee sudah memantapkan hati untuk menerima pernikahan paksa yang ditegaskan padanya setelah melihat beberapa referensi tentang pernikahan dini dari internet. Kini ia pun turut beropini, menikah karena perjodohan tidak semuanya akan berakhir mengenaskan. Banyak pula yang berhasil dan mendapatkan ending yang bahagia.

Sunhee yakin, pernikahan yang dijalankannya ini akan berakhir manis. Maka dari itu, untuk momen kali ini ia menjaga diri agar tidak ada cairan asin lagi yang keluar dari indra penglihatannya. Lagipun, ia sudah menghabiskan bulir-bulir kesedihan itu semalam.

"Nona. Jangan menangis lagi, ya! Kami sudah cukup bekerja keras untuk menutupi kantung matamu yang cukup gelap. Segeralah bersiap! Pengikraran janji suci akan dimulai dalam tiga puluh menit lagi," ujar seorang MUA setelah menyelesaikan karyanya.

Kendati Sunhee merasa sedikit risih sebab ekspresi sinis dari seseorang yang baru saja membingkai wajahnya dengan beberapa alat make up, Sunhee tetap memberi anggukan tanda patuh. Segera ia menjauhkan pantat dari kursi dan mengarahkan kedua tungkainya yang bertumpu pada sebuah sepatu kaca putih nan mewah itu menuju pintu keluar yang terbuka lebar. Namun, belum sampai tubuhnya ia melewati daun pintu, sang ibu bersama nenek Hwang terlebih dulu memasuki ruangan dengan menggamit lengan Sunhee agar berjalan mundur dan kembali ke tempat semula.

"Bisakah kau tinggalkan kami bertiga di sini terlebih dahulu? Ada suatu hal pribadi yang ingin kami bicarakan dengan putri kami." ucap ibu Sunhee pada si MUA.

Perias muda itu lantas mengangguk. "Baiklah nyonya."

"Sunhee kita, cucuku. Kau terlihat sangat cantik seperti putri raja. Aigooo, kemarilah nak!" Gadis Park itu memberi senyum lebar, tidak ada yang benar-benar tahu jikalau ia mencoba menahan segala gejolak perasaan kesal dalam diri yang beberapa minggu ini ia simpan rapat-rapat dalam lubuk sanubari. Sunheepun berjalan pelan menghampiri eksistensi neneknya yang duduk di atas kursi roda.bo

"Nenek Hwang, aku menyayangimu," ujar Sunhee sembari memberi pelukan lembut untuk neneknya.

Selalu saja seperti itu. Sunhee terlampau pandai dalam hal memendam segala macam bentuk emosi jika sudah berkaitan dengan wanita Hwang. "Jadilah istri yang baik Sunhee-ya! Nenek meletakkan banyak harapan padamu." ucap wanita tua itu seraya memberi tepukan pelan pada punggung polos cucunya.

"Tentu, Nek. Sunhee akan berusaha sebaik mungkin."

☘☘☘

"Sunhee-ya ... kau akan segera berbahagia," ujar nyonya Yemi. Sedetik kemudian ibu dan anak itu mengurai pelukan. Kedua pasang manik mata itu lantas bersinggungan sejemang, saling melempar tatapan tanpa ekspresi yang berarti.

Pernikahan gadis Park itu diadakan di sebuah hotel megah yang terletak di pusat kota Daegu. Calon suaminya, Jung Seowoo adalah seorang putra dari pengusaha ternama yang sukses membangun bisnis di bidang fashion dan juga kecantikan. Bukan hanya Daegu, bisnis mereka cukup berkembang pesat dk banyak kota-kota besar di penjuru Korea Selatan.

HiBye Mr. Kim [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang