19. Rest in peace

99 30 0
                                    

Selamat membaca 💜
.
.
.
.

"Kenapa tidak mengatakannya padaku? Kenapa kau menyembunyikan fakta bahwa masing-masing dari kalian memiliki kekasih ... Sunhee-ya, aku terkejut saat diberitahu mereka tentang Seowoo yang meninggalkanmu untuk menemui kekasihnya. Namun, itu tidak lebih membuatku terkejut saat melihat apa yang kau lakukan di kamar itu," lirih nyonya Jung.

"Tidak, Nyonya. Sudah kubilang, aku diperkosa. Aku tidak bohong, aku ... aku dipaksa, dia memang pernah menjadi kekasihku. Dia sakit hati karena aku meninggalkannya untuk menikah dengan Seowoo oppa, lalu ... lalu dia memaksaku melakukan itu, Nek, " jelas Sunhee pilu.

"Lalu, apakah itu berarti yang dikatakan pesuruh ku adalah sebuah kebohongan? Sunhee-ya, aku sudah mempekerjakannya bertahun-tahun, dia tidak mungkin membohongiku."

"Tidak, Nyonya. Dia berbohong! Aku tidak melakukannya karena ingin. Nyonya, aku diperkosa, tolong percayalah!"

"Akh,"

Dengan napas yang mulai tersengal, wanita Jung itu memegang bagian kiri dadanya erat. Membuat Sunhee dilanda panik luar biasa. Gadis itu sontak bangkit dari tempat ia duduk sembari menutup mulut dengan telapak tangan. Lantas kursi berbahan stainless itu terdorong ke belakang hingga roboh dan menciptakan bunyi dentingan yang kuat.

"Tidak, tidak Nyonya! Saya bisa jelaskan," raung Sunhee.

"Seowoo Oppa!" panggil Sunhee panik.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA IBUKU?!"

Sunhee kembali dikagetkan oleh sebuah pekikan di belakangnya. Gadis itu lantas mendongak ke arah pemilik suara dengan gugup.

"Tidak?! Tidak, Tuan. Dengarkan saya terlebih dulu, saya bisa jelas—"

Plak

Sebuah tamparan kuat mendarat di permukaan epidermis pipi Sunhee yang sudah basah akan air mata. Tubuhnya sampai terjerembab kesamping dari tempatnya berdiri. Seowoo yang ikut terbangun sejak teriakan sang ayah menggema, kini menatap bingung kearah tiga sosok di hadapannya.

"Ayah, kenapa? Ada apa ini? Kenapa Ayah menampar Sunhee? Astaga, Ayah?! Nenek, panggil dokter cepat?!

"Sun ... hee, d-dia ... telah," ujar nyonya Jung sebelum akhirnya tak sadarkan diri.

☘☘☘

"Bisa kau jelaskan padaku tentang apa yang kau lakukan pada nenek? Kenapa dia mengatakan sesuatu tentangmu tepat sebelum ia tidak sadarkan diri?"

Seowoo menekan erat kedua pundak Sunhee ke arah dinding koridor rumah sakit. Tak dapat dipungkiri bahwa ia sangat gusar setelah mendapati ayahnya melayangkan sebuah tamparan pada Sunhee bersamaan dengan keadaan neneknya yang seperti sedang di ujung maut.

Apa yang terjadi? Seowoo tak henti menyalahkan dirinya sendiri sebab memiliki kebiasaan susah dibangunkan saat tidur.

Sunhee tidak punya cukup nyali untuk menatap ke arah suaminya. Gadis Park itu hanya menunduk, pikirannya masih tidak karuan. Ia yakin sekali bahwa wanita Jung tadi mau mengatakan sesuatu yang baik, semisal iba padanya atau yang lain. Sangat disayangkan beliau tidak sadarkan diri sebelum menyelesaikan ucapannya.

Bukan tanpa alasan. Pasalnya, meski di awal ia larut dalam afeksi Seokjin, tapi untuk melakukan lebih jauh dia menolak. Seokjin memaksanya. Sunhee diperkosa. Saat itu terjadi, Sunhee tak menikmatinya sama sekali, bagaimana mau menikmati jika Seokjin saja memukulnya berkali-kali. Seharusnya hal sedetail itu juga harus tersampaikan pada nyonya Jung jika memang mereka benar-benar memasang kamera pengawas di kamar mereka.

HiBye Mr. Kim [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang