27. Hi Mr. Kim!

89 37 7
                                    

Selamat membaca💜
.
.
.
.
.

"Kim Seokjin?"

Dohyun menukikkan sebelah alisnya. Menatap Sunhee heran, namun penuh dengan harapan. Sejak awal Dohyun sudah sedikit menaruh curiga pada ibunya itu. Melihat sorot mata Sunhee yang terlihat panik manakala ia menatap ibu dari Kibum itu seakan menyiratkan bahwa mereka pernah memiliki hubungan di masa lalu.

"Dohyun, ayo kita pulang. Mama harus membuka kedai," ajak Seonmi cepat.

Dengan gerakan kilat Sunhee melepas cekalan Chaerin di pergelangan tangannya dan membalikkan tubuh Dohyun ke arah pintu keluar dengan dorongan kecil, terkesan memaksa. Chaerin hanya menatap kosong kepergian ibu dan anak itu.

Sesampainya di luar kafe, Dohyun menghentikan langkahnya. Kembali menghadap Sunhee dan membuat Sunhee mau tak mau turut berhenti.

"Katakan padaku, Mama. Apa benar yang dikatakan mamanya Kibum kalau namanya papa itu Kim Seokjin?"

Sunhee memejamkan mata erat-erat. Ia ingin sekali meledak, tapi logikanya seolah melarang.

"Mama mohon menurutlah untuk kali ini, Dohyun. Kita pulang sekarang!" titah Sunhee kembali.

"Jadi benar ..., Dohyun anaknya Seokjin?" celetuk Chaerin yang entah sejak kapan sudah berada di belakang Sunhee dan Dohyun.

"Te-tentu saja bukan! Dohyun anakku," elak Sunhee keras. Wanita itu menoleh kearah Chaerin sebentar, lalu kembali memaksa Dohyun agar meneruskan langkah mereka yang sempat terhenti.

"Dengan Seokjin bukan?" pungkas Chaerin  sarkastik.

"Nyonya Ahn ... apa kau mengenal papaku?" tanya Dohyun pada Chaerin.

Chaerin mengabaikan pertanyaan Dohyun terlontar padanya dengan tatapan sendu ke arah Sunhee yang masih bertolak punggung.

"Katakan padaku, Sunhee. Kau tahu, sebenarnya saat pertama kali aku melihat Dohyun, aku berpikir keras. Aku seperti pernah melihatnya tapi tidak tahu di mana, wajahnya familiar sekali. Lalu kita bertemu dan setelah sekarang aku tahu bahwa Dohyun adalah putramu, dugaanku benar. Saat aku melihatnya, aku seperti melihat Seokjin saat masih kecil dulu."

Sunhee menghela napas dalam, lantas berujar, "Unni ..., jangan seperti ini. Aku sudah katakan padamu, 'kan? Jangan membahas masa lalu." Kemudian tanpa Chaerin sangka, Sunhee berjalan cepat dengan menarik paksa pergelangan anaknya.

"Mama lepaskan!"

Dohyun menepis kuat cengkraman sang ibu. "Aku ingin bertemu papaku, Mama!" sambung Dohyun seraya berlari kecil mendekati seseorang yang ia yakin bisa memberikan jawaban atas segala keingintahuannya tentang sang ayah.

"Bibi Ahn, katakan padaku di mana tempat tinggal tuan Kim Seokjin yang kau maksud itu. Kumohon berutahu aku sekarang, Bibi ...," pinta Dohyun dengan manik penuh harap.

Chaerin mengangguk mantap.

"Aku akan membawamu menemuinya. Kita akan lakukan tes DNA juga."

"Dohyun pulanglah terlebih dahulu, Mama akan menyusul."

Sunhee membalikkan tubuh Dohyun ke arah yang berlawanan dengan gerakan cepat. Menenggelamkan tubuh bocah itu ke dalam sebuah taksi yang sudah berhenti di samping mereka.

"Tuan, ini ongkosnya. Antarkan anak ke Daechi-dong, Distrik Gangnam, kedai Sunnybap."

"Mama, kenapa kau melakukan ini padaku? Mama aku ingin bertemu papa. Mama?!" teriak Dohyun dengan tangan yang malambai-lambai kala taksi itu mulai membawanya pergi menjauh.

HiBye Mr. Kim [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang