9 . Flashback

108 36 1
                                    

Happy Reading
💜💜💜
vote juseyo
🙏🙏
.
.
.
.

Flashback

Berbalut dress kotak-kotak merah muda, Han Chaerin duduk di sebalik kemudi sembari menjentikkan jemari lentiknya pada roda setir. Ranum tipisnya tampak bergumam menyenandungkan lirik sebuah lagu dari pemutar audio yang ada di mobil. Kepalanya turut mengangguk-angguk seirama lagu yang ia dengar.

Terlahir dari keluarga chaebol pemilik salah satu perusahaan ternama di Korea Selatan, sukses menjadikan Chaerin layaknya seorang putri raja. Barang-barang branded bernilai jutaan won yang melilitnya dari ujung kepala hingga kaki setiap hari, bahkan masih tak cukup mengurangi jumlah harta orang tuanya barang sepersenpun.

Tak ayal, kedua orang tua Chaerin sama sekali tidak menolak saat putri semata wayangnya meminta untuk dinikahkan dengan Ahn Jaesuk. Kendati ayah Jaesuk hanyalah salah satu dari pemilik saham diperusahaan Kim Company milik orang tua Kim Seokjin. Toh pernikahan ini juga memberi efek baik untuk perluasan jaringan bisnis di kedua belah pihak yang telah terjalin sejak bertahun-tahun lamanya.

Chaerin memiliki sifat yang cenderung manja, dan kekanakan. Padahal sebenarnya dia adalah pribadi baik, meskipun sedikit angkuh jika berhadapan dengan teman-teman yang sering membully-nya karena ia di sebut-sebut sebagai primadona kampus. Namun sejauh ini ia juga tak segan berteman dengan Sunhee, pegawai muda yang bekerja di kafe shop milik calon suaminya.

Tak lama ia berkendara, ia pun menepikan mobilnya di depan gedung dengan papan nama berukuran 2x6 meter yang bertengger di atas pintua masuk  bertuliskan Suksuk Coffeeshop.

Han Chaerin keluar dari mobilnya, menyahut tote bag berisikan beberapa buku skripsi di kursi belakang, lalu menggantungnya di salah satu pundak.

Gadis Han itu melangkahkan kaki jenjangnya dengan antusias mendekati kafe. Saat ia berada pada jarak sekitar tiga meter dari pintu masuk kafe, gadis berambut hitam legan bergelombang dengan panjang sebahu itu sukses dibuat terkejut. Ia menghentikan langkahnya secara tiba-tiba. Setelah tubuhnya menegang beberapa detik, lekas ia membalikkan tububnya secepat kilat.

Chaerin berusaha mencari tempat sembunyi pada sela-sela papan dashboard yang bertuliskan beberapa nama kopi yang terletak di depan kafe. Mata monolid itu terpaku pada sebuah adegan dramatis yang terjadi di dalam sana, di dalam kafe berdinding kaca tebal transparan milik pria yang dua bulan lagi akan menjadi suaminya. Sejenak ia merasakan hatinya bagai ditusuk ribuan duri tak kasat mata. Jantungnya berdegup kencang bak kecepatan pacuan kuda.

Tepat di depan matanya ia menjumpai Jaesuk tengah mengusap bibir milik Sunhee yang maju ke depan dengan ekspersi sangat manja, menurutnya. Jarak keduanya pun bisa dibilang intim, mereka saling tatap beberapa saat hingga terlihat Sunhee mulai menjauhkan tubuhnya dari Jaesuk dan menghilang di balik pintu ruangan khusus pegawai yang terletak di belakang.

"Sunhee ... inikah dirimu yang sebenarnya?" gumam Chaerin pelan.

Chaerin kembali memasuki mobil dengan tubuh lunglai. Di dalam sana ia menengadahkan kepala, menahan beberapa bulir liquid asin yang mulai menggenang di pelupuk matanya agar tak terjun bebas, jemarinya mengepal erat roda stir. Adegan yang baru saja ia saksikan dengan jelas itu cukup memberi sentilan telak bagi Chaerin untuk menyurutkan kepercayaannya terhadap dua orang terdekatnya--Sunhee dan Jaesuk.

Han Chaerin seharusnya tahu, risiko yang akan ia peroleh akibat memaksakan kehendak hati. Gadis itu paham betul bagaimana Jaesuk. Sejauh ini, ia pun sebenarnya telah menyadari jika seluruh perhatian yang didapatkan dari Jaesuk, tidak lebih dari layaknya kasih sayang yang diberikan oleh kakak kepada adik tercinta. Sorot mata itu tidak pernah berubah sejak mereka berteman baik, lima belas tahun yang lalu. Namun, kebiasaannya yang selalu bisa mendapatkan apa yang dia inginkan, menjadikannya rakus. Ingin memliki Jaesuk sebagai pendamping hidupnya.

HiBye Mr. Kim [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang