20. Pregnant

133 31 1
                                    

Happy reading💜
.
.
.
.


Brak!

"Jung Seowoo, ayah tidak mau tahu. Kau harus segera menceraikan gadis Park itu secepatnya. Persetan dengan reputasi, ayah semakin muak melihat gadis sial itu berlama-lama menginjakkan kaki kotornya di mansion ini?!"

Lelaki paruh baya bermarga Jung itu memukul keras lempengan mahoni yang menjadi tumpuan berbagai macam peralatan kerja milik putranya dengan wajah berkilat amarah. Membuat Seowoo yang masih sibuk berkutat dengan laptop itu mendongak, menatap jengah sang ayah yang berada di depan meja kantornya. Astaga, sudah berapa kali ayahnya itu mengatakan hal yang sama, apa tidak bosan?

"Ayah ... sudah ku bilang aku tidak bisa melakukan itu sekarang. Kali ini mohon mengertilah!" pinta Seowoo.

"Kau mulai mencintainya?" selidik

"Tidak," pungkas Seowoo datar.

Semenjak kematian nyonya besar Jung Hana yang sudah terhitung hampir dua bulan lalu. Sunhee kini menempati salah satu kamar dalam mansion keluarga Jung di lantai satu dekat bagian dapur dan ruang makan. Bukan perkara mudah Sunhee bertahan di tempat semewah itu. Mungkin karena hampir semua orang penghuni di sana seolah tidak menyukai kehadirannya, termasuk para pembantu. Meski mereka tetap melayani Sunhee sebagai bagian dari keluarga Jung karna perintah Seowoo, tak jarang mereka juga usil. Seperti menguncinya dalam kamar seharian penuh, membiarkan lantai terlalu basah saat mengepel bertujuan untuk membuatnya terpeleset saat ia melintas, bahkan memasukkan serangga dalam hidangan yang diberikan padanya.

Bukan pula tanpa alasan. Mereka melakukan itu karena perintah dari Tuan besarnya, Jung Jaewon, tanpa sepengetahuan Seowoo. Pernah sekali salah satu pembantu baru diperintah oleh pembantu senior agar membiarkan Sunhee mencuci tumpukan piring kotor di westafel yang sudah menggunung tanpa membantu sedikitpun. Di saat yang sama tuan Jaewon melewati dapur, lalu pembantu itu nampak panik. Ia takut akan dihukum karena membiarkan Sunhee melakukan itu, tapi kemudian ia terkejut karna tuan Jaewon justru memberi uang tip atas keusilannya pada Sunhee.

Gadis bersurai sepunggung itu sendiri tak habis pikir oleh suaminya. Semenjak kematian nenek, sikap Seowoo kembali berubah sangat perhatian padanya. Kendati tidak dilakukan secara terang-terangan, sikap Seowoo bertolak belakang dengan yang pria itu lakukan di malam pertama mereka. Namun saat Sunhee mencoba berharap lebih, pria Jung itu menolak mentah-mentah dengan alasan masih mencintai kekasihnya.

Pernah sekali Sunhee bersikukuh meminta cerai karena jenuh atas sikap Jung Jaewon yang semakin hari semakin keterlaluan, tapi Seowoo selalu tak acuh dan menatapnya dingin jika menyangkut tentang perceraian.

"Seowoo-ssi, jangan lagi membelaku mati-matian saat ayah mu menyiksaku. Jika tak ingin melihatku terluka, kita hanya perlu bercerai."

"Bagaimana bisa aku membiarkan mu dianiaya seperti itu. Akh! Hei, pelan-pelan Hee, sakit tahu. Kau menekannya terlalu kuat."

"Bukannya sudah kubilang berkali-kali, lebih baik kita bercerai saja. Apa kau tidak lelah dengan semua drama konyol ini? Lihatlah ini! Sekarang ayah mertua bahkan memukulmu lagi. Aku jadi semakin merasa bersalah, kau tahu?"

"Semudah itu mengatakan perceraian. Memang kau sudah memiliki alasan mengapa kita bercerai untuk kukatakan pada nenekmu? Aku akan tetap menceraikanmu cepat atau lambat, Sunhee-ssi, tapi tidak sekarang. Kau tahu, 'kan, alasan nenek meninggal itu karena nenek mengetahui fakta tentang kita berdua yang ternyata sama-sama masih berhubungan dengan kekasih kita setelah pernikahan. Entahlah, meski sebelum nenek meninggal sempat meminta kita untuk mempertahankan pernikahan ini, kau pikir aku bisa? Aku tidak bisa meninggalkan kekasihku, tapi jika menceraikan mu sekarang juga, aku ... aku juga tidak bisa. Aku masih merasa bersalah pada nenekku. Maka dari itu, kau tidak perlu memutuskan kekasihmu. Kau boleh menghubunginya kapan saja jika rindu, asal tidak bertemu. Aku ingin kau bisa kembali padanya saat kita bercerai nanti. Kumohon ... bertahanlah sebentar lagi."

HiBye Mr. Kim [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang