Aku punya cerita baru judulnya PAKET publish di akun kedua aku Aslamiah_ kuy di cek, follow sekalian ya:)
***
Sejauh apapun waktu berlalu, sebuah kenangan menyakitkan pasti akan terus membekas diingat walau terus berusaha dilupakan.
-Kita, Cinta dan Papa 2-
***
Setelah sebelumnya Imam dan Farida yang dibuat heboh mendengar kabar kehamilan Una, sekarang giliran Andra yang akan menerima kabar itu dari Dilan.
"Pa, saya mau ngomong serius."
Andra menyamankan posisi duduknya, ia menatap Dilan. "Serius banget nih? Ngomong serius enaknya sambil ngemil, gimana kalau tunggu Mama sama Una selesai bikin kue dulu?"
Dilan memutar malas bola mata. "Yaelah Pa, kalau ditunda saya keburu lupa mau ngomong apa."
"Oke, mau ngomong apa?"
Dilan tersenyum penuh arti menatap Andra. "Papa pasti bahagia dengarnya."
"Yaudah iya, cepetan ngomong kalau ditunda-tunda keburu Papa males loh dengerinnya."
"Una hamil."
Hening, sekian detik Andra diam sampai akhirnya lelaki itu menatap tajam sang menantu.
"Apa tadi kamu bilang?"
Awalnya Dilan kaget, tetapi ia segera merubah mimik wajahnya seperti merasa bersalah. "Una hamil Pa."
"Kamu yang menghamilinya?"
Dilan mengangguk. "Maaf Pa, waktu itu saya khilaf. Tapi khilafnya sengaja karena emang pengen dan harus khilaf."
Andra tersedak tawa mendengar jawaban Dilan, tetapi ia masih melanjutkan aktingnya. "Sudah berapa bulan anak Papa hamil?"
"Satu bulan Pa."
Tangan Andra beralih ke pundak Dilan, menepuknya beberapa kali. "Kamu melakukan tugas dengan baik."
Dilan tersenyum. "Iya dong."
Andra ikut tersenyum, setelahnya ia memeluk Dilan. "Terima kasih karena telah menjadi suami yang baik untuk putri Papa." Lelaki itu sangat bahagia menerima kabar kehamilan Una, karena sebelumnya ia belum pernah merasakan hal yang serupa mengingat ketika kehamilan Ana bukanlah sebuah kabar gembira pada masa itu. Sejauh apapun waktu berlalu, hal itu masih membekas diingatan.
"Iya Pa, memang seharusnya begitu."
"Ada apa nih?" Agatha kebingungan, sementara Una tersenyum. Pasti Dilan telah memberitahukan kabar bahagia itu pada Andra.
"Loh kamu belum dikasih tau sama Una?"
Pertanyaan Andra membuat Agatha semakin bingung, ia menggeleng pertanda tidak tau apa-apa.
Andra berdiri dari duduknya, lantas ia berbisik pada Agatha. "Otw punya cucu baru."
Agatha membekap mulut, ia menatap Una dengan senyuman bahagia seraya memeluk sang putri. "Alhamdulillah, selamat Sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita, Cinta dan Papa 2
RomanceNOTE : BAB CERITA INI ACAK2 AN, GAK TAU KENAPA. JADI BUAT YANG MAU BACA, KALIAN URUTIN SENDIRI AJA YA BABNYA. ISINYA BENER KOK:) *** Ini bukan lagi cerita tentang geng BBS yang terkenal di SMA Gemintang, bukan pula kisah perjuangan tiga pemimpinnya...