.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hari ini adalah satu hari setelah Min Jung dengan teganya menusuk adik kandungnya sendiri dengan sebuah pisau dapur milik Min Yunki, Min Jung terlihat sedang berjalan dengan sangat tergesa-gesa untuk masuk ke dalam mobilnya, ia berusaha menghindari awak media yang ingin melontarkan beberapa pertanyaan untuknya mengenai pembunuhan yang hampir merenggut nyawa adik kandungnya, ya.....sebagai public figure tentunya hal sekecil kecil apapun akan menjadi besar, apalagi hal yang besar, berita mengenai dugaan pembunuhan Min Yunki sudah tersebar luas, tentu saja polisi juga masih menyelidiki tentang siapa pelaku dan apa motif dari pembunuhan tersebut."Permisi tuan Min Jung, apakah anda sangat dekat dengan Min Yunki?"
"Apa pendapat anda tentang kasus ini?"
"Apakah ada orang yang di curigai dalam kasus ini?"
"Apa yang akan anda lakukan jika pelaku pembunuhan adik anda sudah di temukan?"
"Apakah mungkin pelaku adalah orang terdekat?"
Mendengar pertanyaan wartawan yang terakhir, Min Jung pun menghentikan langkah kakinya saat pengawal nya sudah membuka pintu mobil untuknya.
Min Jung pun melirik wartawan tersebut dengan tatapan tajam khas miliknya.
"Mohon maaf untuk awak media, untuk saat ini Min Jung masih dalam kondisi berduka, jadi masih belum bisa menanggapi pertanyaan dari wartawan semuanya," ucap manager Min Jung yang kebetulan juga ikut mengawal Min Jung untuk masuk ke dalam mobil.
Dan akhirnya pun Min Jung mampu masuk ke dalam mobil dan menghindari kerumunan, dan melanjutkan perjalanan menuju rumah sakit tempat Min Yunki di rawat.
Sesampainya di rumah sakit, Min Jung langsung masuk ke dalam ruang rawat Yunki yang di jaga ketat oleh beberapa penjaga di luar ruangan.
Tok....tok...tok...tok......
Suara langkah kaki Min Jung pun memenuhi ruangan di iringi dengan suara monitor detak jantung, Min Jung tersenyum evil saat mengetahui tidak ada seorang pun yang menjaga Yunki.
"Kau masih hidup ternyata?" bisik Min Jung di samping telinga Yunki yang masih memejamkan kedua matanya.
"Apakah kamu tidak merindukan adik kecil mu hemm?" ucap nya lagi sambil mengambil sesuatu di dalam saku jas nya.
"Tenang Min Yunki...., kamu tidak perlu mengucapkan selamat tinggal, karna kami semua akan merelakan kepergianmu," ucap Min Jung yang sudah siap dengan pisau kecil di tangan kanannya.
"Sampaikan salamku kepada Min Tae adik manis kita," ucap Min Jung sebelum ia mengarahkan pisau itu ke leher Min Yunki.
"Min Jung.....?"
Min Jung terpaksa mengehentikan aksinya saat mendengar suara Min Jin kakaknya, Min Jung pun kembali memasukan kembali pisau itu kedalam saku nya.
"Hyung? Se....sejak kapan kau ada di sini?" tama Min Jung yang tiba-tiba menjadi gugup.
"Seharusnya aku yang tanya kepadamu, sejak kapan kau ada disini? Apakah eomma juga menyuruhmu untuk menjaga Yunki?" tanya Min Jin.
Mendengar itu tentu saja membuat Min Jung yang tadi nya tegang menjadi lega.
"Ah....aku hanya ingin melihat kondisi Yunki saja hyung," ucap Min Jung.
Min Jin yang tadi berdiri di depan pintu pun kini berjalan mendekati Min Jung yang berdiri di samping ranjang adiknya.
"Kenapa malang sekali nasibnya?" ucap Min Jin sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Aku sungguh kasihan padanya, dia benar-benar melewati masa yang sulit," lanjut Min Jin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Bye Hyungie - (Kim Taehyung)
FanfictionMenceritakan kisah tentang seorang namja yang bernama Min Yunki, yang di asingkan oleh keluarganya sendiri setelah menerima tuduhan dari kedua orang tuanya sebagai penyebab kematian adik kandungnya sendiri. "Hyung....aku memang sudah mati, tapi aku...