.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kalau tidak....., appa bisa menggunakan akses appa untuk memebaskanku, buakankah appa adalah orang yang hebat," Min Jung tidak berhenti berbicara kepada ayahnya."Min Jung ah....., bukankah obat yang ayah ambil darimu, adalah obat yang sama dengan yang kamu gunakan untuk membunuh Min Tae?"
Degghhhhh......
"Appa.....?" mendengar ucapan sang ayah, mata Min Jung pun terbelalak.
"Min Jung......, kenapa kamu tega membunuh saudara kandungku sendiri?,"
"A....appa....mu....mungkin ada kesalah pahaman, ba....bagaimana bisa aku tega membunuh saudara kandungku sendiri appa, Mi....Min Tae sudah sangat lama pergi appa, dan bagaimana mungkin aku tega membunuh anak kecil itu appa....?" Ucao Min Jung dengan terbata.
"Appa....., aku yakin pasti ada orang yang meniduhku appa, aku ini putramu, appa pasti percaya padaku kan?" lanjut Min Jung yang masih berusaha menutupi siapa dirinya.
Sedangkan Tuan Min saat ini sedang memalingkan wajahnya yang sudah memerah.
"Appa....ku mohon percayalah padaku," ucap Min Jung dengan mulut bergetar.
"Appa...., appa harus menangkap pelaku yang sebenarnya....mungkin ia...."
BRAKKKK.....
"CUKUP MIN JUNG! AKU LAH ORANG YANG MELAPORKANMU," ucap Tuan Min sambil menggebrak meja, tentu saja itu membuat Min Jung sangat terkejut.
"Mungkin appa bisa memaafkanmu untuk penyalahgunaan obat, tapi tidak untuk ini Min Jung, KENAPA KAMU TEGA MEMBUNUH ADIK MU SENDIRI? APA TIDAK PERNAH MENGAJARIMU UNTUK MENJADI PEMBUNUH MIN JUNG, APALAGI MEMBUNUH SAUDARA KANDUNGMU SENDIRI," ucap tuan Min yang sudah banjir dengan air mata.
Min Jung pun hanya menununduk, Tuan Min tetkejut saat ia melihat putranya berseringai.
"Apakah kamu tersenyum?" tanya Tuan Min.
"Appa...., kau memiliki 4 putra, dan kau menyayangi ke tiganya, tapi aku? Appa selalu memarahiku, ya....mungkin di mata appa aku ini bodoh, aku ini siswa yang bandel, suka pukul orang tapi asal appa tau, karna sikap ku itu.....appa dan eomma mau memperhatikanku, PEDULI PADAKU," teriak Min Jung kepada ayahnya.
"AKU INI AYAHMU MIN JUNG!,"
"AKU INI PUTRAMU APPA, TIDAK BISAKAH KAU BESIKAP ADIL?"
Suasana saat ini semakin memanas saat keduanya sedang tersulut emosi.
"Apakah kamu iri dengan adik-adikmu? Ya...mungkin appa dan eomma memperlakukan Min Tae secara special, tapi ingatkah kamu dengan kondisi Min Tae yang memang membutuhkan perhatian khusus? Bukankah begitu? Ah.....Min Tae putraku, Hikss......kenapa kamu tega membunuhnya Min Jung ah?" tuan Min semakin menangis saat mengingat kembali putra bungsunya yang telah meninggal secara tragis belasan tahun silam.
"Aku membencinya appa, aku membencinya.......hiks," ucap Min Jung sambil terisak.
"Apakah kamu juga membenci Yunki?" tanya Tuan Min.
"Bahkan aku sudah membencinya sebelum hari kelahirannya," ucap Min Jung secara terus terang, tentu saja itu membuat dada Tuan Min semakin sesak.
Kemudian Tuan Min yang sudah putus asa pun berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan Min Jung begitu saja, sedang kan Min Jung sekarang ia hanya bisa pasrah dengan keadaanya saat ini.
Tuan Min dengan gontai berjalan menyusuri lorong rumahnya yang gelap, ia membuka salah satu kamar dengan kunci.
Ceklek.......
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Bye Hyungie - (Kim Taehyung)
FanfictionMenceritakan kisah tentang seorang namja yang bernama Min Yunki, yang di asingkan oleh keluarganya sendiri setelah menerima tuduhan dari kedua orang tuanya sebagai penyebab kematian adik kandungnya sendiri. "Hyung....aku memang sudah mati, tapi aku...