.
.
.
.
.
.
.
.
.
Malam ini Mintae sedang ada di dalam ruang tahanan Min Jung, Min Tae menatap sang kakak yang sedang terlelap diatas ranjangnya, ada rasa iba pada diri Min Tae yang melihat kakaknya tidur diatas ranjang kecil dengan selimut yang sangat tipis, apalagi musim dingin baru saja dilewati kemarin, pasti sekarang masih terasa dingin.
"hyung....., kau pasti sangat kedinginan," gumam Min Tae.
Min Tae berjalan mendekati kakanya yang masih terlelap, dia menatap setiap inci dari wajah kakaknya.
"Hyung...., Yunki hyung hari ini sudah pulang ke rumah, Yunki hyung kembali berkumpul lagi bersama eomma, appa, dan Jin hyung, Yunki hyung terlihat sangat bahagia sekali hyung...., kau juga harus segera keluar dari sini dan berkumpul kembali bersama mereka,"
"Hyung....,lihatlah kau terlihat sangat damai sekali, apakah Jung hyung bermimpi indah? haruskah aku menurunkan hujan untukmu?" Min Jung memang tidur dengan sangat pulas, seakan dia sedang tidur di dalam kamar kesayangannya yang sangat ia rindukan, itu membuat Min Tae merasa damai, karena ketika tidur, Min Jung tidak terlihat seperti orang jahat yang ia kenal.
"hyung....., Jung Hyung pasti sangat kesepian,"
"aku sangat berharap Min Jung hyung segera sadar dan berbuat baik kepada appa eomma dan hyungseull,"
Min Tae sedikit mengulas senyumannya.
"Hyung tenang saja, karena mulai sekarang aku akan berada di sini menemani Jung hyung,"
Malam ini sangat sunyi sekali, bahkan kondisinya nya juga sangat gelap, hanya lampu pengawas yang sejak tadi bergerak secara abstrack menyorot setiap sudut lorong untuk mengawasi para tahanan agar tidak ada yang kabur, suasana benar-benar sangat hening sekali, begitu juga dengan hati Min Tae yang begitu terasa sangat hampa, ia melihat ke arah bilik kecil yang ada di sudut ruangan menikmati rintikan hujan yang baru saja ia ciptakan, ia tersenyum sendu, ia sangat bahagia sekali masih bisa berada di tengah-tengah keluarganya, melihat keluarganya kembali bahagia adalah cita-citanya, namun ia juga tahu bahwa tak selamanya ia akan berada di sini, ia sadar cepat atau lambat mungkin ia akan benar-benar pergi, tapi entah kapan hari itu akan datang, apakah semesta sedang menghukumya? bahkan ia tidak tahu apa kesalahannya.
"apakah kelahiranku adalah sebuah kesalahan? jika iya, aku akan memperbaikinya,"
*******
Hari ini setelah selesai kelas pagi, Jekey memutuskan untuk pergi berkunjung ke rumah Yunki sesuai dengan permintaan Yunki kemarin, tak lupa juga ia membawakan Jeruk manis sesuai dengan pesanan Yunki.
"Kau pasti belum makan siang kan? ahjjuma akan menyiapkan makan siang untuk kalian," ucap nyonya Min sambil meletakan beberapa snack dan jus untuk Jekey.
"ahjjuma...., ahjjuma tidak perlu repot-repot, aku di sini hanya mengantarkan pesanan Yunki sunbaenim," ucap Jekey yang merasa sungkan dengan nyonya Min.
"ah...., apakah kamu meragukan masakan ahjjuma?" tanya nyonya Min.
"siapa bilang kamu hanya mengantarkan jeruk untukku? eomma, dia akan menginap di sini, di berjanji akan membantuku membereskan kamar," ucap Yunki sambil mengupas jeruknya.
"sunbae.....??" kesalnJekey.
"baiklah...., ahjjuma sangat senang sekali.....," ucap nyonya Min sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Bye Hyungie - (Kim Taehyung)
FanfictionMenceritakan kisah tentang seorang namja yang bernama Min Yunki, yang di asingkan oleh keluarganya sendiri setelah menerima tuduhan dari kedua orang tuanya sebagai penyebab kematian adik kandungnya sendiri. "Hyung....aku memang sudah mati, tapi aku...