#1 piano

712 70 2
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Oktober 2020

"Hyung....hyung.....bangun cepat hyung, nanti hyung akan terlambat lagi, hari ini kelas Kim kyo-so nim hyung (panggilan untuk dosen),"

Teriak seorang namja dengan setelan putih yang sedang berusaha untuk membangunkan kakaknya yang sedang tidur dengan selimut yang menutupi seluruh wajahnya.

"Hyung.....ayo bangun, aku tidak ingin melihat Yunki hyung mendapatkan hukuman lagi karena terlambat masuk kelas," teriaknya lagi.

Tidak lama kemudian, tubuh sang kakak pun sedikit menggeliat, dan sang adik pun terlihat menyunggingkan senyumannya.

Bughhhh.....

Sang kakak menendang selimutnya hingga selimut itu tak lagi menutupi tubuhhya, matanya terbuka lebar menatap langit-langit kamar.

"Kim Kyu-so Nim.....?" Min Yunki yang baru saja membuka kedua matanya langsung bangkit berdiri dan mencari ponselnya, kemudian ia masuk ke kamar mandi dengan tergesa-gesa setelah ia melihat jam pada ponselnya.

"Maafkan aku hyung.....aku sudah berusaha untuk membangunkanmu tadi....," ucap Min Tae dengan nada penuh penyesalan.

Ya.....namja tersebut adalah Min Tae, seorang arwah gentayangan yang tidak dapat di lihat oleh mata manusia, semenjak Min Tae meninggal belasan tahun silam, arwahnya tidak dapat pergi, ia sendiri juga tidak tahu apa penyebab nya, yang jelas ia sangat merasa sedih saat harus menerima kenyataan bahwa ia hidup tapi mati, karena ia tidak tahu harus pergi ke mana, Min Tae memutuskan untuk tetap tinggal bersama kakak bungsunya sekaligus sebagai malaikat pelindung bagi kakaknya, walaupun sang kakak juga tidak bisa melihat wujudnya sekarang.

Min Yunki terlihat berjalan dengan tergesa-gesa saat keluar dari kamar apartemennya, sambil sesekali ia melihat kearah jam tangannya.

"Hyung....tunggu aku.....," Min Tae pun terlihat mengikuti sang kakak.

"Hyung....sepertinya Yunki hyung harus naik sepeda lagi karena tidak ada buss jam segini hyung," ucap Min Tae sambil berlari kecil mengikuti kakaknya.

Tiba-tiba saja Yunki menghentikan langkah kakinya saat seseorang yang sangat ia kenali berdiri tepat di depannya.

"Jin hyung......?" teriak Min Tae yang melihat Min Jin kakak sulungnya berdiri di depannya.

"Kenapa kamu tidak mengangkat teleponku?" tanya Min Jin kepada Yunki, Yunki tidak menjawab pertanyaan sang kakak, dia hanya menatap Min Jin dengan tatapan dinginnya.

"Appa menyuruhku untuk membawamu pulang malam ini, appa akan melakukan makan malam bersama rekan kerjanya, jadi appa menyuruh kita untuk berkumpul dan melakukan makan malam bersama," ucap Min Jin lagi, sedangkan Yunki tetap mengabaikan ucapan Jin, saat ini Yunki malah berbalik dan mengabil sebuah sepeda yang terparkir di depan apartemennya.

"Naiklah ikut dengan ku, kamu ada kelas pagi bukan?" dan Min Jin pun memberikan tawaran kepada Yunki, mendengar jika kakak sulungnya akan memberikan tumpangan, Min Tae pun tersenyum girang.

Tapi tidak dengan Yunki yang tetap saja mengabaikan Min Jin, ia mengayuh sepedanya dengan sangat kuat dan pergi meninggalkan kakaknya yang masih berdiri di tempatnya, melihat Yunki mengabaikannya, Min Jin hanya menatap adiknya dengan tatapan penuh sendu dan iba.

"H...hyung.....,"

"Ah...Jin Hyung....terimakasih atas tumpangannya, kami akan menumpang lain kali saja.....tenang, aku akan menjaga Yunki hyung.....aku akan memberitahunya nanti,.....permisi..... " ucap Min Tae sambil menunduk hormat kepada kakak sulungnya, kemudian ia berlari mengejar Yunki yang meninggalkannya.

Hi, Bye Hyungie - (Kim Taehyung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang