#18 sungguh merasakan kehangatan

126 25 3
                                    

.

.

.

.

.

.

.



Pagi ini dokter sedang memeriksa kondisi Min Yunki, bahkan sejak kemarin dokter sudah melepas jarum infusnya.

"apakah masih sakit?" Yunki terlihat sedikit meringis kesakitan saat dokter sedikit menekan tepi luka tusuk di perut Yunki.

"walaupun di bagian luarnya sudah kering, tapi kamu harus hati-hati karena lukanya cukup dalam, dan luka di dalam belum pulih total," Yunki menganggukan kepalanya saat dokter memberitahunya tentang kondisi lukanya.

Kemudian dokter kembali lagi menutup lukanya dengan perban.

"kamu baru boleh kembali membuka perbannya saat kontrol pertamamu minggu depan," ucap dokter sambil fokus dengan luka," tentu saja Yunki menatap sang dokter.

"dok...., apakah hari ini aku sudah boleh pulang?" tanya Yunki dengan semangat.

"tentu saja, pagi ini kamu sudah boleh pulang," ucap sang dokter kepada Min Yunki.

Yunki yang semangat pun tersenyum mendengar ucapan dokternya, Yunki juga menatap kakak sulung nya yang sejak tadi berdiri tidak jauh darinya, Min Jin hanya menganggukan kepalanya mengiyakan pertanyaan adiknya melalui tatapannya.

Kemudian setelah selesai memeriksa Yunki, dokterpun pergi meninggalkan ruang rawat Yunki, dan Min Jin berjalan mendekati adikya.

"kita harus segera membereska barang-barangmu Yunki ah....," ucap Min Jin sambil mengambil tas yang berada di dalam almari, dan Min Jin pun mulai memasukan semua pakaian milik adiknya.

"hyung..., haruskah kita memberi tahu eomma dulu," tanya Yunki kepada kakaknya.

"tidak perlu, karna aku sudah memberitahunya kemarin sore, eomma akan mempersiapkan kamar untukmu di rumah," ucap Min Jin sambil tetap sibuk dengan kegiatannya membereskan barang-barang milik adiknya.

"yak....,hyung...., kenapa kau tak memberitahuku jika aku sudah boleh pulang hari ini?" protes Yunki kepada kakaknya.

"bukankah aku sudah memberitahumu semalam?" jawab Min Jin.

"aishhh...., tapi itukan belum pasti," ucap Yunki dengan wajah kesalnya, mendengar adinya yang kesal, Min Jin hanya terkekeh.

"Yunki ah...., apakah ini lukisan Min Tae," tanya Min Jin yang baru saja membuka kain putih yang menutupi lukisan Min Tae.

"hem...., aku yang melukisnya," jawab Yunki sambil menganggukan kepalanya.

"hemm...., manis dan tampan," ucap Min Jin sambil mengusap lukisan itu.

"terimakasi hyung.......," Min Tae pun tersenyum mendengar pujian dari kakaknya, ia sangat bahagia mendengarnya.

"aish...., hyung, lihatlah...., dia pasti sedang besar kepala sekarang, kenapa kamu memujinya tepat di depan lukisan Min tae? ," Yunki pun mengucapkan itu karena hafal dengan tingkah Min Tae yang manja dan mudah besar kepala saat ada yang memujin adiknya.

"benar...., Min Tae pasti saat ini sedang berbesar kepala, adik bungsu kita adalah adik yang sangat manja bukan," ucap Min Jin sambil tersenyum getir mengingat senyuman adik bungsunya.

"hyung...., sepertinya aku harus mandi dulu," ucap Yunki yang sudah turun dari tempat tidurnya.

"baiklah, aku akan pergi menyelesaikan administrasinya" ucap Min Jin.

Hi, Bye Hyungie - (Kim Taehyung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang