#13 sebuah lukisan

172 33 7
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Malam ini Min Tae sedang berjalan tanpa arah, ia memutuskan untuk keluar mencari udara segar setelah kakaknya kembali ditangani tadi pagi, ia tidak tahu harus pergi kemana karena ia memang tidak memiliki tujuan.

"Wae....? Kenapa Yunki hyung tidak bisa melihatku?"

Gumam Min Tae yang berjalan dengan raut wajah yang putus asa.

"Apakah Yunki hyung hanya berpura-pura saja?"

"Apakah Yunki hyung sebenarnya masih bisa melihatku?"

Min Tae berhenti sejenak saat matanya tidak sengaja melihat tv besar yang sedang menampilkan wajah kakak keduanya, tv tersebut sedang memutar berita tentang Min Jung.

"Min Jung hyung, apakah benar Min Jung hyung yang membunuhku?"

"Wae...? Kenapa Jung hyung melakukan itu? Apakah dia membenciku?" ucap Min Tae dengan nada yang sedih.

Kemudian Min Tae melanjutkan perjalanannya, Min Tae terus saja berjalan dan tak berhenti berguman.

"Eoh...? Kenapa aku sampai di sini?"

Hingga tanpa ia sadari Min Tae pun sampai di apartemen Yunki, Min Tae melihat ke atas, lantai dimana Yunki tinggal, dan tidak lama kemudian ia pun memutuskan untuk naik dan masuk ke dalam apartemen milik kakaknya.

Saat ini Min Tae sedang duduk diatas kasur diamana Yunki biasa tidur, ruangan nya sangat gelap, bahkan masih sangat berantakan pasca kejadian yang menimpa Yunki, garis polisi juga masih melintang didalam apartemen yang kacau ini.

"Hah...., apa yang harus aku lakukan sekarang?"

"Yunki hyung....padahal aku sangat merindukanmu, aku ingin bermain bersamamu,"

Min Tae duduk termenung sambil menikmati gelapnya malam, saat ini ia benar-benar merasa sangat kesepian, di tempat yang gelap ia hanya duduk sambil matanya menatap kearah luar jendela yang kacanya sudah pecah akibat terkena panasnya api yang membakar apartemen.

****
Siang ini Min Jin memutuskan untuk datang di sidang perdana Min Jung yang dilakukan di pengadilan, setelah sidang pertama selesai, Min Jin ikut mengantar sang adik untuk kembali ke kantor polisi.

Saat ini mereka sedang duduk berhadapan dengan kaca yang yang membatasi keduanya.

"Arggghh....., kenapa jaksa penuntutnya lebih kuat," ucap Min Jung dengan nada kesal.

"Hyung.....bisakah kau carikan pengacara lain untukku? Aku benar-benar sangat muak dengannya hyung, dia sama sekali tidak melakukan pembelaan padaku,"

Min Jin hanya diam sambil menundukan kepalanya.

"Hyung....., bukankah kita bisa sewa pengacara ternama di Seoul, jika dilihat, kasusku tidak begitu berat kan? Lagian mereka juga tidak memiliki bukti yang cukup kuat," ucap Min Jung yang masih berusaha meyakinkan sang kakak, edangkan saat ini Min Jin masih saja diam.

"Hyung....?"

"Min Jung ah....masih ada sidang selanjutnya, lebih baik kamu sekarang istirahat saja, jaga kesehatanmu ara?" ucap Min Jin yang sejak tadi diam, lalu ia bangkut berdiri.

"Hyung apakah kau akan pulang?" tanya Min Jung yang juga ikut bangkit berdiri.

"Hyung.....aku aku akan buktikan jika aku tidak bersalah hyung, tolong percayalah padaku, aku yakin kau pasti akan membelaku kan?" teriak Min Jung kepada Min Jin yang sudah melangkah pergi meninggalkannya.

Hi, Bye Hyungie - (Kim Taehyung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang