#8 candy

304 49 2
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Hyung.....kau ini bicara apa? Aku sama sekali tidak memiliki dendam padamu,"

Yunki menatap sang adik dengan serius, ia mencoba memahami kebenaran yang di sampaikan oleh adiknya, sampai Min Tae pun bingung dengan sikap kakaknya.

"Aisshh.......baiklah, mungkin kita harus mencari cara lain,"

Kemudian Yunki berbalik dan akan kembali menemui Jekey, namun saat ia akan berjalan ke pintu atap Jekey sudah berdiri tepat di depan pintu.

"Sun...sun...bae......kau berbicara dengan....si....siapa?"

Tentu saja itu  membuat Yunki sangat terkejut, pasalnya tadi ia sudah benar-benar mengunci pintu dari luar agar Jekey tidak mengikutinya.

"Je...Jey....bagaimana kamu bisa membuka pintu itu?" tanya Yunki yang mencoba untuk tetap tenang dan tidak gugup.

"Sunbae, walaupun pintu ini terkunci dari luar, tapi akan tetap bisa di buka dari dalam, karena ini adalah pintu darurat....., sunbae tak tau itu?" jawab Jekey kepada Yunki.

Kemudian Yunki melanjutkan langkah kakinya yang akan meninggalkan atap.

"Sunbae....., kau belum menjawab pertanyaanku, sunbae tadi sedang berbicara dengan siapa? Apakah ada seseorang di sini?" tanya Jekey sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling atap.

"Tidak...mungkin kau salah dengar, bahkan aku tidak mengatakan apapun," jawab Yunki yang berusaha mengelak.

"Tidak mungkin, jelas sekali tadi sunbae seperti sedang berbicara dengan seseorang," ucap Jekey yang bingung.

"Aisshh....., memang sejak kapan kau ada di sini?" tanya Yunki.

"Baru saja sih.....lalu kenapa Sunbae ada di sini?"

"Mencari udara segar, tadi di bawah terlalu panas"

"Aishh.....sunbae, kan aku tadi sudah bilang jika suasana di galery tadi emang sedikit aneh...., baiklah.....ayo kita berpindah tempat saja," ajak Jekey sambil merangkul Yunki.

Kemudian mereka pun berjalan dan neninggalkan atap.

***
"Eommaa........,"

"Eomma......ma....ma....ma.....ma.....,"

"Mi.....Mintae putraku?"

Nyonya Min mendekati putra kecilnya yang berdiri tak jauh darinya, ia menatap putra bungsu yang sangat ia rindukan, hingga tak terasa air matanya pun sudah membasahi kedua pipinya, nyonya Min mencoba untuk mendekati putranya, ingin sekali rasanya ia nemeluk Min Tae yang sangat ia rindukan, namun saat ia melangkahkan kakinya, Min Tae malah semakin menjauh darinya.

"Eommaa.....hikss......eommaaaaa......,"

Min Tae yang tadinya tersenyum, kini berubah menjadi menangis.

"Eommaa......Tae takut.....hikss,"

"Mintae putraku, jangan takut ne.....eomma ada di sini sayang," ucap nyonya Min sambil berjalan mendekati putranya, bukannya jarak mereka semakin dekat, namun kini mereka malah semakin jauh.

"EOOOMMMAAAAA.......," teriak Min Tae sambil mengulurkan tangannya.

"MINTAEEEE PUTRAAAAAAAAKKKUUUU........,"

"Yeobbo......,ada apa,?" tanya Tuan Min dengan panik karena istrinya yang sedang tidur dengannya tiba-tiba saja berteriak dengab sangat keras.

"Hiksss.......," nyonya Min yang baru saja menyadari bahwa itu tadi hanyalah mimpi, langsubg menangis sambil menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Hi, Bye Hyungie - (Kim Taehyung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang