Bagian 6

61 34 1
                                    

Malam harinya Dina sibuk berkutat dengan tugas-tugas sekolahnya, karena dia tidak bisa tidur hingga akhirnya tidak hanya tugas yang seharusnya besok dikumpulkan yang Dina kerjakan, melainkan tugas-tugas lainnya juga dia kerjakan baik itu tugas yang seharusnya dikumpul dua hari lagi ataupun tiga hari lagi.

Dia pikir lebih baik mengerjakan sekarang selagi Dina tidak ada kerjaan dan juga karena dia tidak bisa tidur malam itu, dia berpikir lebih cepat lebih bagus bukan. Ketika dia sedang sibuk berkutat dengan tugasnya sebuah notif masuk di ponselnya, cepat-cepat dia mengecek ponselnya tersebut.

Tingg,,,,

0831xxxxxxxx

Save Danu

Oke siap, laksanakan.


Read.

"Di read doang, maklumin ajalah namanya juga manusia es," gumam Dina.

Dina melanjutkan mengerjakan tugas-tugasnya tersebut, ketika Dina sedang sibuk dengan semua tugas-tugasnya, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu kamarnya.

Tok,,,tok,,,tok,,,

"Gangguin aja heran dah mau ngerjain tugas nggak pernah tenang," gumam Dina.

"Siapa?" tanya Dina dari dalam kamar.

"Saudara-saudara Dina," jawab Dini, Novi, Didit, Adika dan Nadine bersamaan.

"Masuk aja nggak dikunci." Ujar Dina.

Dini membuka pintu  kamarnya, kemudian kelima saudaranya tersebut beriringan masuk ke dalam kamar Dina, mereka malam ini ingin menghabiskan waktu bersama Dina.

Sebenarnya tidak hanya malam ini untuk hari-hari selanjutnya pun mereka ingin menghabiskan waktu bersama Dina. Mereka berpikir suatu saat nanti mereka tidak akan bisa bermain dan bercanda tawa bersama Dina lagi untuk selamanya.

"Ada apakah gerangan?" tanya Dina heran.

Pasalnya Dina bingung tidak biasanya kelima saudaranya menyerbu Dina di kamarnya apalagi ini udah waktunya untuk tidur.

"Main yok dek," ajak Didit semangat.

"Main? malam-malam gini? udah waktunya tidur Bang," celoteh Dina.

"Iya adek comel," ujar Dini.

"Kan udah malam, main apa?"

"Kita nggak bisa tidur Din, main Truth or Dare," ucap mereka bersamaan.

"Kompak bener, tapi besok aja ya saudara-saudaraku yang biasa saja nggak the best. Dina masih mau ngerjain tugas nih menumpuk," celoteh Dina.

"Yaaa, padahalkan kita mau main bareng kak Dina," ucap Nadine kecewa.

"Malam ini kalian berlima aja dulu, besok main sama Dina," Dina tersenyum manis, semanis pembaca.

"Janji ya kak," Adika menoyodorkan jari kelingkingnya ke depan wajah Dina.

"Iya janji." Dina membalasnya.

Kelima saudara Dina bermain di kamarnya Dina tanpa dia, sedangkan Dina masih sibuk berkutat dengan tugas-tugas sekolahnya.

Sesekali dia tersenyum tulus dan sangat manis lantaran memandang kerukunan saudara-saudaranya tersebut, dia berpikir suatu saat nanti Dina tidak akan bisa melihat kerukunan dari keluarganya itu.

Setelah beberapa jam Dina berkutat dengan semua tugas sekolahnya, akhirnya Dina dapat menyelesaikan semuanya, sekarang dia dapat tidur tenang dan bisa santai-santai di rumah jika tugasnya tidak bertambah besok. Sedangkan kelima saudaranya masih bertahan dalam game yang mereka mainkan.

Dina menggelengkan kepalanya melihat tingkah kelima saudaranya, lalu berjalan menghampiri mereka untuk menyuruh mereka agar segera tidur karena malam semakin larut.

"Udah mainnya guys, udah malam besok mau sekolah kan abang sama kakak juga mau kuliah nanti kesiangan lagi," omel Dina.

"Lagi seru tahu kak," ketus Adika.

"Dina bilang udah, ya udah jangan membantah. Huss,,huss,,, keluar sana tidur, Dina laporin ayah ibu nih," usir Dina.

"Isshh Dina nggak asyik," keluh mereka bersamaan.

"Bodoamat, Dina mau tidur."

Kelima saudaranya keluar dari kamar Dina dengan tidak bersemangat, sementara Dina hanya menggelengkan kepalanya lagi sembari tersenyum manis melihat kelakuan kelima saudaranya.

"Dina akan merindukan kalian semua." gumam Dina sembari mengunci pintu kamarnya kemudian dia berjalan menuju kasur kesayangannya untuk tidur.

Gimana sama part yang ini? Bosan nggak? Author harap nggak bosan ya  guysss .

Terima kasih yang udah support author...

Ily 10.000



About Together (End dan Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang