Bagian 41

25 8 3
                                    

"Jika aku dapat memilih, aku ingin melupakannya sekarang juga karena aku bisa bahagia tanpa adanya sosok dia di hidupku. Aku akan tetap berusaha untuk dapat move on dengan caraku sendiri."

~Dina aselole

Subuh-subuh sekali Danu berpamitan untuk pulang ke rumah karena dia harus bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Danu tidak membawa seragam serta peralatan sekolah ke rumah sakit karena dia sangat terburu-buru untuk berangkat ke rumah sakit kemarin.

Dina merasakan bosan berada di rumah sakit, ingin rasanya dia pulang sekarang juga dan bersekolah seperti biasanya. Di rumah sakit tidak bisa berbuat apa-apa, benar-benar sangat membosankan.

Dokter Kevin masuk ke dalam ruangan Dina untuk memeriksa si bawel tentunya, Dina tersenyum ke arah dokter Kevin.

"Pagi, Dina," sapa dokter Kevin.

"Pagi, dokter,"

"Dokter periksa dulu ya,"

"Dok, Dina udah boleh pulang? Bosan tahu, pengen sekolah ketemu sama teman-teman di sekolah,"

"Belum boleh, mungkin lusa udah boleh pulang. Dina nurut aja sama ibu, ayah ya biar cepat membaik terus bisa sekolah lagi,"

"Iya, dok. Dina juga mau kasih surprise buat keluarga Dina dan teman-teman Dina," bisik Dina agar tidak terdengar oleh Didit.

"Wah, iyakah? Udah disiapin?"

"Iya, dok. Harusnya sih waktu itu Dina kasih eh Dina malah koma untung nggak titik," celoteh Dina.

"Semoga lusa udah bisa pulang,"

"Aamiin, Terima kasih dok,"

"Sama-sama, tapi ingat setelah itu jangan lupa untuk minum obatnya. Jangan sampai telat dan kalo ke mana-mana jangan lupa bawa obat asmanya, nanti kejadian lagi bahaya loh buat kesehatan Dina," nasehat dokter Kevin.

"Iya, dok."

Dokter Kevin berpamitan untuk lanjut bekerja, bersamaan dengan itu seorang suster masuk membawa makanan untuk Dina. Dina tersenyum ke arah suster tersebut, dan suster itu membalas senyuman nya Dina.

"Di makan ya Din, cepat sehat. Suster masih mau mengantarkan makanan untuk pasien lain,"

"Terima kasih, sus."

Suster tersebut berpamitan untuk keluar ruangan, setelah suster tersebut telah hilang dari pandangannya Dina. Dina mulai menyantap makanannya, tidak lupa dia membaca doa terlebih dahulu. Tentu saja dia tidak ingin berbagi makanan dengan jin.

"Bentar, woii Bang Didit." teriak Dina.

Ketika Dina sedang menikmati makanannya dia tersadar akan sesuatu di saat melihat Didit yang sedang tertidur di ranjang yang kosong di sebelah ranjang Dina. Mendengar teriakan Dina, Didit tersentak kaget.

"Apaan sih, Dek," ucap Didit.

"Abang nggak kuliah? Akak Novi aja udah berangkat tu,"

"Nggak, hari ini dosennya nggak masuk,"

"Tahu dari mana?"

About Together (End dan Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang