Bagian 57

15 2 0
                                    

"Meskipun aku tidak bisa memberikan apa-apa kepada banyak orang selama aku masih hidup, setidaknya aku mempunyai kenangan untuk semua orang ketika aku sudah tiada."

~Dina


Satu jam berlalu Dina sudah mempersiapkan kejutannya yang dibantu oleh Ronald dan juga beberapa suruhan Dina. Dina berniat mengajak Ronald untuk makan sekaligus menjemput keluarga dan sahabatnya, karena dia yakin Ronald pasti lapar seperti dirinya saat ini. Bagaimana dengan suruhannya Dina? Mereka sudah dipesankan makanan melalui gofood, Dina juga sudah memberikan uangnya kepada mereka untuk membayar gofood tersebut sebelum akhirnya Dina dan Ronald pergi.

Di perjalanan, Dina live di akun instagramnya sementara Ronald fokus menyetir mobil. Terdapat beberapa hate komen di live nya tersebut karena Dina yang berada di luar sekolah bersama seorang laki-laki ketika jam pelajaran masih berlangsung dan ada juga yang bertanya-tanya siapa laki-laki yang bersamanya.

Dina tidak menggubris perkataan pedas para netizen, dia sudah terbiasa dengan hal itu, yang terpenting sekarang dia ingin cepat-cepat memberikan kejutan kepada orang-orang terdekatnya. Namun, terkadang perkataan pedas mereka dijadikan bahan candaan oleh Dina yang membuat Ronald tertawa.

"Eh, lihat. Ada yang komen ternyata benar Dina cewek sasimo, sana sini mau," ucap Dina.

"Iyakah?" tanya Ronald.

"Iya," Dina mengambil sebuah pena di dalam tasnya.

"Ngapain Din?"

"Jadi, bagaimana tanggapan bapak mengenai komentar tersebut?" Dina menyodorkan pulpennya sebagai mikrofon, sedangkan Ronald sedikit mundur karena kaget dengan kelakuan Dina barusan.

"Tanggapan saya mengenai komentar tersebut salah, Dina bukan cewek sasimo melainkan cewek friendly karena Dina friendly ke semua orang bukan ke semua cowok," begitulah ucap Ronald.

"Kalian dengar sendiri kan, sekarang apakah ada yang ingin bertanya, menambahkan atau menyanggah?"

"Tadi wawancara kok jadi ke persentasi?"

"Eh, iya ya." Dina menyengir kuda sedangkan Ronald menggelengkan kepalanya saja.

Dina masih berceloteh menanggapi komentar-komentar yang enak dilihat, sedangkan komentar-komentar pedas banyak yang dia lewati saja.

~~~

Dina dan Ronald sudah berada di sebuah restoran yang sederhana. Dina dan Ronald menyantap makanan dengan lahapnya yang mereka pesan, terlihat mereka berdua sangat lapar.

Setelah makanan mereka habis, mereka tidak langsung beranjak dari tempat tersebut melainkan berbincang-bincang terlebih dahulu.

"Ronald,"

"Iya, Din,"

"Gue ada permintaan buat lu," ucap Dina serius.

"Apa itu?" tanya Ronald penasaran.

"Gue minta tolong sama lu untuk jagain keluarga gue, sahabat gue, terutama boy. Gue nggak tahu sampai kapan gue bisa bertahan hidup, jadi gue mohon bantuannya untuk jaga mereka ya, gue minta lu pastiin mereka baik-baik saja tanpa gue,"

"Ngomong apa sih, kenapa permintaan lu seolah-olah lu akan pergi selamanya dari dunia ini,"

"Lu akan mengerti nanti ketika waktunya telah tiba, yang terpenting sekarang apakah Ronald mau memenuhi permintaan Dina?"

"Sebenarnya gue nggak suka sama permintaan lu, tapi gue usahain akan memenuhi semua permintaan lu,"

"Terima kasih, Ronald. Sepertinya keluarga sama sahabat gue udah pada kumpul, yok berangkat." ajak Dina dengan semangatnya.

About Together (End dan Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang