Bagian 50

16 4 0
                                    

"Maaf jika aku tidak bisa menjadi sahabat terbaik dan cinta terbaik untuk kalian."

~Dina misterius


Mereka berjalan berdampingan, tanpa mereka sadari ketika Dina dan Boy memilih hoodie tadi, seseorang diam-diam memotret mereka berdua.

"Dapat, waktunya kirim ke Danu," ucap Alia.

"Asyik nih, kalo hubungan Dina dan Danu rusak, Alia ada peluang untuk mendekati dan mendapatkan Danu ice itu," ucap Fany.

"Lihat saja, Danu akan menjadi milik gue," ujar Alia.

"Si Dina udah kek cabe, sana sini mau, murahan banget sih jadi cewek," celetuk Caera.

"Iya, kok Danu mau ya sama Dina," sahut Friska.

"Tahu tu." jawab Fany lagi.

~~~

Dina dan Boy sudah sampai di Skateboard King, tempat di mana Boy biasa latihan skateboard. Dina kagum melihat tempat tersebut dan melihat beberapa anak laki-laki seumuran dengan Boy bermain skateboard dengan sangat hebat.

"Hai, bro." ujar Boy.

Semua yang ada di sana melihat ke arah Boy dan mulai menghampiri mereka berdua. Dina yang berada di samping Boy hanya menyengir kuda ketika teman-temannya Boy melihat ke arah Dina begitu intens.

"Tumben nih bocah kalem." batin Boy.

"Ini siapa bro? Pacar lu?" tanya salah satu dari mereka.

"Ini Dina, cewek nyebelin yang pernah gue ceritain ke kalian," jawab Boy.

"Oh ini yang namanya Dina, cantik juga,"

"Jangan macam-macam ya lu pada sama dia, awas kalo macam-macam gue geprek satu-satu lu!" peringat Boy.

"Tenang, lu kira kita cowok apaan," ucap temannya.

"Gue bisa main skateboard," Dina yang tadinya diam tiba-tiba bersuara.

"Ha? Nggak salah dengar kan gue," ucap Boy.

"Nggak, kalo nggak percaya yaudah,"

"Tadi kalem, eh sifat aslinya keluar. Kirain bakal kalem terus," celetuk Boy.

"Nggak enak jadi kalem, susah, lebih baik jadi diri sendiri. Betul apa betul?" tanya Dina kepada teman-temannya Boy.

"Betul," jawab mereka kompak. Sedangkan Boy hanya menggelengkan kepalanya.

"Woi kalian belum memperkenalkan diri," protes Dina.

"Kenalin gue Aldi,"

"Gue Zidan,"

"Gue Riski,"

"Gue Ronald."

Dan satu persatu mereka menyebutkan nama mereka masing-masing, Dina menghitung total mereka ada sepuluh orang di sana ditambah Boy jadi ada sebelas.

"Gila, gue dikelilingi sebelas cogan keren sih." batin Dina.

Dina memandang ke sekelilingnya kagum, kemudian memandang Boy dan teman-temannya yang sedang berbincang.

"Eh, tadi katanya lu bisa main skateboard. Sejak kapan?" tanya Boy.

"Sejak lima bulan yang lalu, gue diam-diam belajar main skateboard dari ayah ibu," ucap Dina santai.

"Nggak percaya ah, coba lihat kalo memang bisa,"

"Ok, mana skateboard nya sini!" Pinta Dina.

Zidan memberikan skateboard miliknya kepada Dina. Dina mulai bermain skateboard, pertama dia memainkan skateboard menggunakan trik ollie, kemudian kickflip, lalu diakhiri dengan heelflip. Setelah itu Dina berhenti bermain karena nafasnya sudah mulai ngos-ngosan. Sementara itu, Boy dkk terkejut melihat permainan Dina yang lumayan baik. Boy benar-benar tidak menyangka jika Dina bisa bermain skateboard.

About Together (End dan Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang