FORTY

13.8K 1.5K 766
                                    

HAPPY READING!!
⚔🗡⚔

Masih pada malam yang sama dimana para Inti dari Sweki serta Uzda menculik atau lebih tepatnya menyeret Evie ke markas Wintiash sebagai seorang musuh yang sudah berani membunuh beberapa anggota Wintiash dari bagian mata-mata.

Semua orang yang ada dimarkas tersebut nampak begitu tidak suka dengan perempuan itu. Semua terlihat jelas saat datanganya dia disambut dengan tatapan penuh kebencian dari mereka. Bahkan ada yang dengan sengaja menyiramnya dengan jus yang sedang mereka pegang ataupun melemparinya dengan tinta yang diambil dari ruang rapat mereka.

Kejam, namun itu balasan yang harus diterima oleh manusia bersifat binatang seperti dia.

Ini bahkan belum seberapa, dia masih harus menjalani siksaan oleh mereka semua sebelum diberikan ke Umbriel sang ratu iblis dalam keadaan hidup dengan satu jari saja yang dibiarkan tersisa dari sepuluh jarinya.

Perempuan satu-satunya dari Wintiash itu sempat berhenti ditengah jalan tadi saat perjalanan hendak kembali. Sepertinya dia memiliki beberapa misi lagi sebelum memutuskan untuk benar-benar menghabisi sahabat dari pacarnya yang merupakan ketua dari Demonfier, Ariel.

Karena perginya dia, salah satu Inti Wintiash pun mengikutinya. Dia tak lain adalah Farzan yang sudah sangat malas bahkan marah karena takut terjadi sesuatu pada perempuan itu. Walau dari awal dia sudah melarang untuk ikut serta kedalam permainan itu, namun Farzan tetap tidak bisa membiarkan perempuan yang menetap dihatinya tanpa mau keluar itu terluka bukan?

Dia tidak peduli bagaimana pendapat atau perasaan Umbriel terhadapnya, yang penting dia bisa menjaga perempuan itu dan selalu membuatnya tersenyum. Itu sudah lebih dari cukup.

Yah tapi kalau Umbriel mau membalas perasaannya juga bagus sih. Yah gak thor?

Author : weshh iyah dong. Gaskeun😗🤪

Dalam hal yang sama juga, dia pernah berbicara pada Atta, ketuanya juga kembaran dari perempuan yang dia cintai.

Pada saat itu Atta hanya tersenyum lalu menepuk bahunya dan berkata, "gue tau cinta lo emang setulus itu. Berjuang dan dapetin dia sesegeranya. Gue bakalan selalu dibelakang lo buat ngedukung lo apapun yang terjadi. Tapi, jangan pernah kecewa ke Umbi jika pilihannya bukan ke lo. Karena hati dan perasaan itu gak bisa dipaksakan, ok?"

Mendengar semua itu membuat Farzan lebih bersemangat. Makanya sekarang dia lebih terang-terangan menunjukkan rasa sukanya pada Umbriel tak seperti dulu yang selalu sembunyi-sembunyi. Dan dia juga merasa senang karena Umbriel menanggapinya, entah karena Umbriel yang juga tertarik padanya atau hanya untuk kepentingan permainannya saja. Dia tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Dan yah, berbicara soal permainan. Farzan bahkan seluruh anggota Wintiash pernah dilarang keras oleh Umbriel untuk ikut masuk kedalam permainannya kali ini. Karena katanya akan sangat beresiko, salah satunya yaitu hilangnya nyawa.

Dia tidak mau itu semua terjadi maka dari itu dia melarang mereka semua. Namun, karena rasa sayang mereka dan tak ingin Umbriel berjalan sendiri dijalanan gelap seperti dalam permainan itu dan tak bisa menemukan arah, maka mereka siap menerima apa saja dengan membantu perempuan itu.

Bahkan untuk menyerahkan nyawa mereka. Itu terbukti saat kematian beberapa anggota Wintiash kemarin.

Salah satu ketakutan perempuan itu telah terjadi namun malam ini juga akan dia balaskan ditambah dengan dendamnya beberapa tahun lalu untuk pembunuh yang sama, yaitu Evie.

Dijalan gelap yang hanya diterangi oleh lampu jalan, Umbriel mengendarai mobil milik salah satu anggota Wintiash dengan sebuah motor disebelahnya yang dikendarai oleh Farzan.

PRITI : StrategiespielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang