THIRTY ONE

12.5K 1.4K 118
                                    

HAPPY READING!!!
💔💔💔

"UMBRIEL!!" Teriakan itu langsung menggema memenuhi kamar yang dimana seorang perempuan tengah berbaring dengan semua lukanya yang sudah di obati.

Attaya, lelaki itu berlari cepat. Dia duduk disebelah Umbriel dan memegang secara perlahan pipi sang adik yang terlihat penuh dengan lebam.

"Mereka berani lakuin ini ke lo? Hanya untuk cari identitas asli lo?" Tanya Atta setengah berbisik. "Maka mari kita lihat sampai dimana pencarian mereka akan berlanjut. Kepala dari ketua yang berani memerintahkan anak buahnya akan gue buat sujud dibawah kaki lo!! Dan tangan untuk orang-orang yang berani ngecetak luka di wajah lo, bakalan gue bakar tepat didepan wajah lo. Ingat itu!! Jadi, cepat lah sadar dan saksikan itu semua, Umbi!!"

Sumpah yang terucap dari bibir sang keyua Wintiash berhasil membuat teman-temannya tersenyum senang. Belakangan ini Atta terlalu memanjakan para musuhnya, makanya mereka sampai ngelunjak seperti sekarang. Namun, itu semua tidak akan berlangsung lama. Lihatlah bagaimana dia bersumpah didepan adiknya yang tak sadarkan diri itu.

Semua yang berhubungan dengan orang-orang itu akan habis di tangannya, itu adalah janji Atta. Dia hanya tinggal menunggu bagaimana mata itu terbuka dan akan menampilkan netra baby blue nya serta akan menjadi penonton vvip untuk pertunjukan hebat mereka nanti.

"Keberanian mereka patut di acungi jempol. Bisa-bisa nya mereka nyari masalah dengan seorang Umbriel!!" Sahut Davie seraya menggelengkan kepalanya diikuti kekehan kecil dari Rival, Enal, dan Aidan.

"Pastinya mereka mikir udah menang dah bisa ngalahin adiknya Atta. Padahal.." dengan wajah liciknya, Rival menatap wajah Enal yang tengah menahan tawanya untuk tidak pecah karena Umbriel yang masih belum sadarkan diri.

"Padahal itu hanya salah satu rencana dia, bwahahaha.. bisa banget anjir cuma lawan satu cewe aja mereka sampe make dua belas orang. Mana cowok lagi. Udah gitu keroyokan lagi. Banci anjing!!" Sambung Enal.

Farzan yang sedari tadi hanya mendengarkan mereka pun menarik sudut bibir kirinya membentuk sebuah smirk tajam. Mereka sudah tau apa yang terjadi walaupun belum mendengar penjelasan dari Umbriel. Karena mereka sangat tau tentang perempuan itu.

Dia menyebutkan ciri-ciri orang yang menjadi penguntitnya, mereka ingin mencari tau apakah dia adalah augesh yang sedang diincar atau dia hanyalah perempuan cantik, lugu dan tidak tau apa-apa yang berstatus sebagai adik Attaya.

Dan karena dia tengah diawasi, tidak mungkin bukan dia harus mengeluarkan pisau lipat kebanggaannya dan memperlihatkan keahliannya dalam bertarung. Itu hanya akan membuat para anjing-anjing itu mengetahui segalanya!!

Maka dari itu, dia mengubah semuanya. Berpura-pura tak tau apa-apa dan hanya bisa lari seperti seorang pengecut serta berkelahi dengan cara memukul-mukul perlahan para lelaki itu.

"Mantap cara dia berpikir.  Cuma karena perubahan strateginya, dia jadi kena luka kek gini," seru Farzan.

Teman-temannya mengangguk setuju. "Maka dari itu kita harus buat tangan mereka rasakan bagaimana panasnya api saat berpelukan langsung dengan kulit dan bagaimana rasanya saat lelehan plastik terkena kulit mereka secara perlahan. Itu bisa jadi balasan setimpal untuk apa yang sudah mereka perbuat. Bukan begitu?" Ujar Aidan, sisi psikopat nya telah keluar lagi jika sudah menyangkut tentang ratu tersayangnya.

Berani menyentuh Umbriel berarti sudah siap bertemu dengan Iblis Dunia yang akan memberikan kalian indahnya Neraka dunia.

"Uhh, Aidan otak lo boleh juga." Kata Enal sambil menepuk bahu Aidan beberapa kali membuat lelaki itu langsung merasa aneh seketika. "Iyalah. Gue tuh sebenarnya gini, pintar. Cuma karena temenan ama lo pada jadi deh goblok. Kasian ikan teri gue di rumah yang sering buat otak gue pintar. Nangis di pojokan dah dia,"

"Eww," Enal mendelik geli. Dia lalu mendorong tubuh Aidan menjauh dan langsung pergi ke kamar mandi untuk mencuci tangannya, seakan baru saja memegang kotoran.

"Bangsat!! Dikira gue tahi apa?!" Maki Aidan.

Enal tak mengindahkan, lelaki dengan tinggi sekitar 178 itu hanya berjalan dengan santainya mendekati Atta yang masih setia duduk di sebelah Umbriel. "Udah pak bos mending lo makan dulu. Dia bakalan sadar kok. Gak ada luka serius juga," bujuk nya.

Karena juga sudah merasa lapar, Atta akhirnya menganggukkan kepalanya setuju akan saran dari Aidan. Lelaki itu kemudian mencium dahi Umbriel dan beranjak dari tempatnya.

"Keluar, biarin dia istirahat!!" Ujar Atta seraya berjalan keluar dari kamar Umbriel diikuti oleh para sahabatnya.

Mereka akan membiarkan Umbriel beristirahat, dan setelah perempuan itu sadar mereka akan memberikan balasan yang setimpal pada orang-orang yang telah berani melakukan hal tersebut.

"Sumpah yang bagus, Atta."

_____
:
:
:

Yehe
Otakku lagi 🤯
Tpi pengen up jdi yh gini.
Maap yah pendek.

Gimana nanti balasan mereka?

Apa maksud Umbriel di part sebelum-sebelumnya???
Uhhh
Jangan di tebak. Dipikirkan saja😂

Jangan lupa VOMENT!!

PRITI : StrategiespielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang