《¿ TWENTY TWO ?》

14.9K 1.6K 107
                                    

:
:
HAPPY READING!!

💕💕💕

Matahari kembali muncul setelah berlalunya beberapa minggu dari hari pertemuan Umbriel dan juga Ariel di taman itu. Kedua pasangan muda itu bahkan terlihat semakin dekat setiap harinya. Dari nama panggilan yang sudah mulai berubah, sifat mereka berdua yang semakin terlihat bucin dan sering berjalan berdua serta sering nya mereka berbagi pendapat tentang beberapa geng.

Teman-teman Ariel bahkan bingung dengan semua yang terjadi terutama untuk kembaran Umbriel serta para inti Wintiash yang lain. Mereka semua berharap ini hanya sebagian dari rencana mereka.

Dan pagi ini, Umbriel dengan motornya melaju membelah jalanan dari rumah besarnya ke sekolah yang sudah pasti memiliki jarak yang sangat jauh. Semalam dia sempat beradu mulut dengan Atta, maka dari itu dia putuskan untuk kembali dan menginap di rumah besarnya.

Di tengah jalan, Umbriel melihat beberapa orang di jalan dengan masing-masing mengendarai motor besar. Bisa Umbriel pastikan jika mereka adalah Sweki, geng yang sempat Wintiash lumpuhkan bahkan dirinya sendiri yang membuat wakil dari geng tersebut masuk ke rumah sakit.

Jika di dengar-dengar dua hari yang lalu mereka mengirimkan surat ketemuan dan meminta perdamaian. Umbriel tak mendatangi pertemuan tersebut dan itu juga yang menjadi perdebatan dirinya dengan Atta tadi malam.

Ckktt

Umbriel memberhentikan motornya tepat di hadapan sekelompok lelaki itu membuat mereka semua menatapnya dengan sebelah alis terangkat. Dengan sekali tarikan, Helm yang di kenakkan perempuan itu terangkat menunjukkan wajah cantiknya dan seketika mata beberapa lelaki itu langsung melebar dengan mulut menganga.

"Sweki?"

"Mata dan hidung lo mirip teman gue. Who are you?" Ujar Adalvino dengan nada yang begitu rendah.

Umbriel tersenyum miring, "i remind you with one word,"  balasnya seraya turun dari motor besarnya dan berjalan mendekat ke Adalvino. 

Matanya terangkat menatap wajah ketua dari Sweki yang memang lebih tinggi darinya, padahal jika di tanya Umbriel itu sudah masuk dalam kategori cewek yang tinggi. Buktinya tinggi badannya saja 164 cm. Dasar para lelaki saja yang terlalu tinggi.

Dengan tatapan yang sangat mengintimidasi, Adalvino memajukan wajah nya pada Umbriel. "What?"

"Wintiash," jawabnya singkat dengan jari telunjuk yang mendorong bahu Adalvino sampai lelaki itu mundur beberapa langkah ke belakang.

"Wintiash? Ada hub-" pupil mata Avino membesar. "Jangan bilang lo kembaran Atta?!"

Mendengar hal tersebut, tawa Umbriel langsung pecah. Tawa iblis yang sangat tidak asing di telinga para inti Sweki saat ini.

"Gue dengar-dengar katanya lo sama Wintiash udah jadi teman. That's right?"

"Iya, gue juga gak tau kenapa. Tapi setelah Atta bantu salah satu anggota gue yang di borong sama Demonfier minggu lalu, gue pikir gak ada salahnya kalo berteman dengan mereka. Dan yah buktinya mereka nerima maaf kami dengan sukarela. Gue baru sadar ternyata mereka sebaik itu." Jelas Adlvino yang di dengarkan dengan baik oleh Umbriel. Perempuan itu menganggukkan kepalanya beberapa kali.

"Oh iya, kalo lo kembarannya Atta kenalin, gu-"

srrtkks

Ucapan Adalvino terhenti saat Umbriel mengangkat salah satu tangannya dan menurunkan lengan bajunya memperlihatkan sebuah tatto dengan beribu makna pada para inti Sweki dan tentunya berhasil membuat mata kelima lelaki di hadapannya membulat sempurna.

PRITI : StrategiespielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang