FORTY NINE

10.2K 1.2K 409
                                    

HAPPY READING!!
🍀🍀🍀

Hari yang begitu menegangkan terjadi di SMA Cagar, semua siswa dan siswinya terlihat menjadi begitu kaku bahkan takut untuk salah bertindak karena banyaknya anak geng yang tiba-tiba datang berjaga digerbang depan, samping bahkan belakang. Mereka tidak tau apa yang terjadi, tapi ini sangat menakutkan, bukan? Bahkan guru-guru saja tidak bisa bertindak karena orang-orang itu merupakan bawahan dari Ariel. Dia terlihat seperti tengah melindungi sekolah itu.

Di koridor lantai satu tepatnya dikelas X-IPA, terlihat seorang perempuan yang berjalan dengan begitu sombongnya. Wajah yang terangkat dengan senyuman merendahkan yang terukir dibibirnya sedari tadi seolah tengah menahan tawa untuk apa yang terjadi sekarang.

Dengan jaket berlambang kupu-kupu biru serta tulisan terbalik di belakangnya yang dipakai seperti gaya biasanya, dia berjalan kearah lapangan dimana terdapat para Inti Demonfier yang duduk berkumpul bersama beberapa anggotanya. 

Dari kejauhan bahkan dia bisa melihat jika mereka tengah membicarakan sesuatu. Sepertinya pembahasan untuk war nanti.

"Hello Demonfier, the coward who sends letters in such a rotten way," seru perempuan itu dengan begitu lantang membuat perhatian semua orang teralihkan padanya.

Ariel yang merupakan ketua dari Demonfier hanya duduk ditempatnya seraya menatap perempuan itu dengan raut yang begitu datar. Tatapan penuh cinta itu bahkan sudah tak terlihat membuat nya semakin melebarkan senyumannya.

Berbanding terbalik dengan Ariel, beberapa anggota Demonfier yang tadi ada disitu malah dengan segera berjalan hendak mendekati perempuan itu yang tak lain adalah Umbriel. Namun, sisa beberapa langkah lagi tiba-tiba kaki mereka terhenti karena perempuan itu mengeluarkan pisau lipatnya seraya memainkannya dengan begitu pelan.

"Berani maju? Gue sunat lo berlima dua ratus kali. Sekalian sebagai balasan biar impas kan lima anggota gue yang terluka," ucapnya pelan namun sangat mengerikan.

Dari kejauhan, Syam melihat Umbriel. Dia lalu mengalihkan tatapannya karena tak sanggup jika akan bersiteru dengan sepupu tersayangnya seperti ini. Sedangkan yang lain, seperti Rival, Rico, Kylan, Gario serta Bryan hanya terdiam. Mereka menatap Umbriel sama hal nya dengan ketua mereka. Datar dan terlihat seperti tak ingin berbicara dengan perempun itu.

"Lo sendiri disini nona AuGeSh. Sekolah ini milik Demonier dan lo-"

"What? What the hell are you talking about?" Potong Umbriel. "Oh my god, i don't even remember moving the land titles for you guys," lanjutnya yang membuat semua orang membelalakan mata mereka.

"Surat tanah?" Sahut Bryan.

Umbriel terkekeh sinis. "Of course, emang lo pikir ini sekolah punya saha, eh? Sekolah ini dan semua yang ada didalamnya adalah milik gue!! Umbrielina Amalthea Enceladus. Bahkan ketua lo tau akan itu, ck."

Ungkapan dari Umbriel seketika membuat mereka semua semakin tak percaya. Bukan hanya untuk para anggota serta inti Demonfier, karena semua murid di sekolah itu juga ikut kaget. Umbriel pemiliknya? 

Ouh yah, mereka melupakan satu hal. Mungkin karena itu Umbriel sampai punya satu gedung yang sebesar kelas untuk dirinya sendiri.

"Jangan sok berkuasa jika kalian hanya numpang tinggal. Ini milik gue, jadi usir semua anggota lo itu, sekolah gue jadi kotor dengan pemandangan muka-muka aneh mereka." Ucap Umbriel lagi lalu berjalan meninggalkan mereka semua setelah melemparkan tatapan begitu tajam pada para Inti yang sedari tadi menatapnya.

Mata bodoh itu bahkan menatap penuh harap ke gue, ck.

***

PRITI : StrategiespielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang