{... •THIRTY THREE• ...}

12.8K 1.4K 429
                                    

HAPPY READING!!
🤷‍♀️🤷‍♀️🤷‍♀️

Malam dengan awan yang lebih mendominasi untuk menghiasi langit kali ini menjadi teman untuk para Inti Demonfier. Para lelaki yang mana selalu menghabiskan malam mereka dijalan itu saat ini tengah bersama-sama menuju ke sebuah mansion dengan tujua  untuk menjenguk seseorang.

Seseorang? Yah seperti pada kesepakatan mereka tadi setelah sedikit berdebat. Banyak yang masih menjadi tanda tanya dalam hidup mereka sekarang, apalagi dengan bertambahnya beberapa pemain baru dalam permainan yang entah kenapa bisa di masuki oleh mereka.

1. Pengirim pesan rahasia.
2. Penyerangan Umbriel
3. Kembali nya Evie
4. Kematian Asti
5. Dan, pertemanan mereka dengan Wintiash.

Semua itu berhasil membuat Ariel, sang ketua Demonfier pusing karena memang harus memikirkan kembali semua permainan ini atau dia akan kalah dan jatuh telak ditangan musuh.

Belum dia ketahui secara pasti, apakah pacarnya yang sekarang itu bisa dia sebut musuh ataukah hanya seorang gadis biasa yang walaupun dipermainkan bisa dengan mudah juga memaafkan. Kepribadiannya yang sangat unik membuat perempuan itu sangat sulit untuk di tebak. Entah itu lewat perkataan ataupun interaksi mata mereka.

Setelah lama mengendarai motor mereka ditengah kegelapannya malam yang hanya di terangi oleh cahaya lampu jalan itu, akhirnya para inti Demonfier telah melihat mansion keluarga "Enceladus" walaupun masih dengan jarak yang sedikit jauh, namun bangunan yang besar dan super megah itu sudah terlihat.

Mansion keluarga Enceladus adalah salah satu dari banyaknya keluarga yang memiliki pengaruh besar jadi tidak heran lagi jika mansion utama mereka dibuat sebesar mungkin.

Dan dari semua itu, mereka juga bukan yang berada pada posisi pertama. Karena yang pertama menduduki posisi dengan keluarga paling berpengaruh dan kaya itu adalah keluarga Edzard lalu diikuti lah oleh keluarga Edniger dan juga keluarga Exelle. Setelah ketiga keluarga besar itu barulah keluarga Enceladus dan keluarga Callesto mengikut dari belakang.

Dalam permainan ini, Ariel pikir dia akan bisa dengan mudahnya menaklukan perempuan yang sekarang berstatus sebagai pacarnya itu. Buat dia jatuh cinta dan tinggalkan. Namun, seiring berjalannya waktu akhirnya dia sadar betapa bedanya perempuan itu dengan perempuan lain.

Hati yang dulu dia jaga agar tidak terlibat ternyata ikut serta. Entahlah, tapi sekarang semuanya masih abu-abu dan dia belum bisa memutuskan apa yang benar dari semua permainan ini.

Tanpa sadar karena terlalu memikirkan itu semua, Ariel menggelengkan kepalanya pelan membuat sang wakil ketua yang berada di sebelahnya langsung mendekatkan motornya.

"Dia terlalu pintar, Riel. Apa yang lo dapat nanti mungkin hanya akan buat lo sakit. Mending lebih hati-hati kalo lagi main, apalagi lawan lo kali ini bukan barbie lemah lembut yang bisa lo mainin sesuka hati, melainkan perempuan yang memang terkenal biasa namum memiliki aura serta sifat yang tidak biasa." Ujar Alby terdengar begitu serius bahkan sangat serius.

"Gue gak tau harus mengikuti alunan nada yang mana biar nih arah gak belok. Tapi, gue yakin bisa tuntaskan permainan ini secepat mungkin sebelum waktunya benar-benar selesai."

Alby yang mendengar jawaban Ariel menganggukan kepalanya beberapa kali. "Oh, iya. Gue ada buat pencarian tentang sesuatu dalam geng kita. Dan yang gue dapat, benar-benar buat gue bingung. Entah ini emang benar atau salah. Tapi nanti gue cari tau lagi biar lebih jelas,"

"Apa?" Tanya Ariel dengan alis berkerut.

"Tentang seseorang yang mungkin berk-"

"Pak bos!! Udah mau sampe. Siap-siap bicara sama satpamnya!!" Belum selesai Alby menyelesaikan katanya, Aidan malah terlebih dahulu memotongnya sambil menunjuk kesebuah gerbang besar yang menjulang tinggi dihadapan mereka.

PRITI : StrategiespielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang