BAB 5

1K 104 0
                                    

Setelah mendengar kata itu keluar dari mulut New, Tay langsung menggeret New sambil mencari cari kunci kamar dari Off, namun dia tidak mendapatkannya. Dasar bahkan disaat mepet gini sifat cerobohnya keluar.

Namun Tay terkejut ketika tangan nya di tarik New menuju kesalah satu kamar, dan New membukanya. Selain ceroboh Tay juga pelupa, dia lupa kalau New juga dapat kunci, mereka langsung masuk kamar dan menguncinya.

Langsung saja Tay menyerang New, menikmati bibir indah ini, New pun tak kalah, dia membuka kemeja hitam Tay.

Melihat New bekerja keras membuka kancing nya, Tay pun mengambil inisiatif dengan membuka juga kancing kemeja putih New.

Mereka berdua sama sama panas nya, New terlihat tidak sabaran dia membuka celana Tay. New takjub dengan keindahan tubuh Tay, mengapa selama ini dia tidak menyadarinya.

Setelah celana serta kemeja Tay lepas, begitu juga dengan kemeja putih New lepas, Tay langsung mendorong New ke tempat tidur.

Tay langsung saja menciumi dada New yang putih, abs di perutnya tak terlalu terlihat seperti punyanya, namun tak masalah, dia justru terlihat sempurna dimata Tay. Tay pun langsung saja membuka celana New.

Mereka saling bertatapan, tanpa kata mereka sudah paham posisinya.

"selain isi kepala mu, disini juga begitu keras. Jadi bisakah mulai sekarang ku panggil kau hin (batu)" kata Tay yang mempertahankan posisinya diatas New, tangan nya menopang tubuhnya agar tidak menindih New

"kalau begitu aku akan memanggilmu Tee" kata New, tangannya membelai dada dan perut Tay

"panggil dan teriakan terus nama itu, ingat ya" kata Tay yang terus menatap mata New

Tay pun melihat sesuatu disana, di meja dekat tempat tidur ada kondom dan pelumas.

Dia dan New tidak memperdulikan mengapa dua benda itu di kamar, toh ini masih baru dan masih di segel, setelah persiapan selesai, mereka memulainya.

Tay sangat gentle memperlakukan New. Hal itu membuat New sangat gila. Ini panas, sexy, keras, sungguh tidak bisa dijelaskan hanya dengan satu kata, namun yang jelas mereka sama-sama puas.

Dan keduanya mendapatkan pelepasan yang indah.
Tay kemudian membaringkan tubuhnya disamping New, nafas mereka ternengah engah.

Setelah beberapa menit, suara kembang api terdengar bersahut sahutan, ini sudah tahun baru.
Tay melihat New, New pun melihat Tay

"bisakah kita menghabiskan malam hari ini di kamar ini?" tanya New

Tay pun langsung bangkit dan mencium New. New terlihat menikmatinya.

Yang jelas malam itu suara teriakan nikmat New dan desahan Tay bersahut sahutan dengan kembang api diluar sana.

One TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang