BAB 29

1.5K 99 5
                                    

5 bulan kemudian.

Kini terlihat Tay yang sibuk memijat pundak New, dan jam sudah menunjukan hampir tengah malam.

"gimana Hin enak gak?" tanya Tay memijat pundak New, dan masih menggunakan apron nya.

"heem, habis ini kepala ya Te" balas New yang sambil merem ke enakan

Tay mengangguk semangat.

"capek ya Te, enak kan langsung baku hantam. Tapi jujur lebih nyaman gini sih, walaupun kangen juga kayak dulu" kata New

"iya Hin, lagian kayaknya ini yang paling bener, mamah juga kayaknya kalo bisa gak pengen aku jadi orang yang kerja kayak gitu. Lagian resiko nya terlalu besar aku gak mau kamu kenapa napa" kata Tay yang fokus memijat kepala New.

New memegang tangan Tay "mau gantian gak?" tanya nya

Tay menggelengkan kepalanya "kayak biasa aja hin, asal dapet jatah aku rela mijitin kamu berjam jam" kata Tay cengengesan

New hanya tersenyum "kalau gitu, pinggangku juga pijit. Kamu gak tau apa pegel nya jadi yang dibawah"

"siap sweetheart" kata Tay yang berpose hormat

Tay dan New memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrak lagi dengan Off. Mereka sudah sepakat untuk keluar dan membuka kafe ini.

Kafe ini berlantai 2 dimana lantai atas ada kamarnya untuk mereka tidur.

Kafe ini sudah dibuka 2 minggu yang lalu dan mendapatkan respon positif. Banyak banget yang datang karna pemiliknya tampan tampan. Tapi Tay New merahasiakan tentang hubungan mereka.

Mereka juga yang mengelola tempat ini sendiri. Tay New juga sempat belajar menjadi barista dan mengelola kafe. Walaupun banyak pengunjung yang menggoda mereka, tapi hubungan Tay New tak pernah goyah, mereka jadi semakin mesra.

Mereka sering mengunjungi makam keluarga Tay. Tay pun sudah mengunjungi orang tua New. Tak disangka orang tua New baik, mereka yang hari itu menerima surat dari New menyangka itu surat palsu jadi tidak ada balasan, tapi ketika New datang dan memperkenalkan Tay sebagai kekasihnya orang tuanya menerima dengan baik. Mereka setuju saja. Tay lega.

"yuk Hin ke atas, mandi terus tidur" kata Tay

New pun menurut saja, tapi ketika baru menginjakan kaki di tangga, terdengar suara tembakan peluru di susul beberapa suara gaduh seperti pertarungan.

Tay New pun keluar dari kafe mereka dan terlihat beberapa orang berlarian saling mengejar, Tay New pun sembunyi memastikan keadaan sekitar, kemudian seseorang berlari dan terjatuh.

Tay yang mengenali siapa itu langsung menariknya dan membawa nya bersembunyi.

"heh ayo kita kejar mereka" kata salah satu orang yang memakai masker hitam, diikuti orang lain mereka berlari mengejar rombongan yang tadi berlari

"White kamu gak papa?" tanya Tay. Iya itu tadi White, tubuhnya terlihat babak belur

"phi Tay phi New. Tolong kami. Markas kami diserang. Sekarang phi Off menjadi sandra mereka" katanya dengan nafas terengah engah.

Tay dan New pun terkejut.

"siapa yang menyerang markas?" tanya New panik, pasalnya selama ini dia baik baik saja di sana, tidak ada musuh

"katanya ini balas dendam untuk phi Off karna sudah merusak bisnis seseorang, entah lah phi Off tidak bisa menjelaskannya. Tapi yang sekarang anak buah kita tidak banyak dan phi Off dalam bahaya. Saya mohon kalian membantu kami sekali lagi" kata White panik

Tay melihat New. Begitu sebaliknya. Mereka sebenarnya tidak ingin terlibat lagi dengan hal yang macam ini. Tapi ini menyangkut tempat mereka dulu.

Tay menganggukan kepalanya pada New. New pun melakukan hal yang sama.

One TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang