-4-

3.6K 387 24
                                    


🌹Happy Reading🌹

Bertopang dagu, lisa menghela napas jengah menatap teman-teman kelasnya yang sedang menangis berjemaah. bergidik ngeri, lisa jadi heran. kenapa mereka begitu mencintai orang yang tidak tau mereka hidup atau tidak. terkekeh pelan, lisa membuang pikirannya yang berlebihan itu. maksudnya untuk apa menangisi orang yang sudah tau bukan ditakdirkan untuk mereka, bukankah mengiklaskan itu lebih baik daripada berlarut-larut dalam kesedihan yang bisa menyakiti diri sendiri.

Hari ini kabar heboh tersebar diseluruh asrama putri, kabarnya ada ustadz yang mau menikah. katanya ustadz itu ustadz yang paling famous di pesantren ini karena ketampannya serta ilmu agamanya yang tak diragukan lagi, hal itu juga membuat seluruh santri menyukainya dan berharap bisa jadi pedamping sang ustadz namun sayangnya kabar hari ini mematahkan seluruh hati mereka.

"Hari patah hati sepesantren Darussalam" Heboh lisa berjingkrak senang, tingkahnya itu bukannya membuat orang gemas malah membuat semuaorang kesal terhadapnya.

Lisa nyengir melihat semua pasang mata didalam kelas itu memelototinya "kabur,kabur." Teriaknya ngacir keluar dari kelas.

Berlarian di lorong kelas, lisa terengah-engah sembari memegang lututnya "gila serem ih, sekuat itukah pesona tuh ustadz sampe-sampe punya fans toxic kayak mereka " Monolog lisa, dia mengaruk kepalanya sembari menoleh ke kanan dan kirinya " Ini tiga ahli kubur kemana yah kok gue ditinggal sendiri " Gerutu lisa mencari keberadaan ketiga temannya.

"Mau coba punya kamu jis"

"Nih,tapi Jangan banyak-banyak yah, rugi gue "

Lisa menoleh, raut mukanya menjadi sumrigah saat melihat kedua temannya Jiso dan juga jennie " Heeh kalian " Teriak lisa melambaikan tangannya.

Jiso melotot saat melihat lisa dan segera menyembunyikan cilok yang baru saja dia beli kebelakang tubuhnya, dia takut nanti lisa meminta ciloknya.

Lisa melompat-lompat riang menghampiri kedua temannya " Eeh nini makan apa " Tanya lisa melihat mulut jennie bergenyol.

"Cilok" Jawab jennie setelah menelan buntalan cilok masuk kedalam perutnya.

"Iih mana Lisa mau " Pinta Lisa.

Jennie menggeleng "aku gak beli, aku tadi minta sama jiso" Lisa langsung menoleh menatap jiso yang tengah menyengir.

"Jiso mau, Jangan pelit " Jerit lisa memeluk jiso dan mengambil cilok yang sepupunya itu sembunyikan dibelakang tubuhnya.

"Abis sudah cilok gue " Eluh jiso melihat lisa yang dengan lahap mencomot cilok punyanya.

"Eumhk khmba gmnnn. . "Lisa bergumam dengan mulut penuh dengan cilok.

" Apasih sa telen dulu baru ngomong " Tegur jiso jengah.

"Mau minum " Lisa menyerobot ice punya jennie dan membuat yang punya menghela napas pasrah.

"Kalian gak nangis " Tanya lisa sembari melempar sembarang plastik cilok ditangannya.

Jiso dan jennie saling memandang kemudian menggeleng "ngapain nangis " Ujar jennie.

"Itu soal kabar nikahnya si ustadz, kalian gak nangis kayak santri lainnya yang udah mewek-mewek gak jelas. " Oceh lisa seraya berjalan dan duduk dibangku dibawah pohon disamping lorong kelas.

Mengikuti lisa, jiso dan jennie ikut duduk disampingnya, "ngapain juga nangis, kalo ustadz jungkook nikah ya itu udah jodoh nya dia " Ujar jiso diangguki jennie.

"Oh jadi kalian bukan fans toxicnya tu ustadz" Ceplos lisa.

"Gak lah sa, kita mah suka ya suka sewajarnya aja kalo emang bukan jodoh kita nya mau apa " Gumam jennie sambil menggoyangkan kakinya yang berada dibawah bangku.

Secret HUSBAND (✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang