Chapter 1 (New Ambassador)

7.2K 795 22
                                    

Meeting Room 1, Diamond Corp.

Aula rapat kali ini dipenuhi para dewan direksi yang tengah memperhatikan presentasi hasil penjualan salah satu produk sportswear andalan mereka, Sportee. Tak terkecuali sang presiden direktur yang memperhatikan grafik penjualan pada tayangan layar didepannya. Di sana terlihat bahwa penjualan produk olahraga seperti kaos, celana, tas, topi dan lainnya selama setahun ini sangat stabil. Tanpa peningkatan maupun penurunan sejak peluncuran produk pertama kali, namun tetap menghasilkan profit yang tinggi.

"Hasil ini tak luput dari peran brand ambassador yang telah terpilih sebelumnya yaitu Son Naeun. Sehingga kami dari tim pemasaran sangat menyarankan untuk memperpanjang kontrak kerjasama dengan Son Naeun. Kem - "

"Tidak."

Semua mata kini beralih pada sang presdir dimana ia langsung menyuarakan pendapatnya yang malah lebih terdengar seperti penolakan tegas.

"Tidak ada kontrak perpanjangan dengannya. Cukup satu tahun dan kita akan mencari pengganti ambassador untuk produk ini minggu depan."

Para dewan direksi lain mulai riuh. Saling mempertanyakan mengapa sang presdir tidak mau mempertahankan ambassador yang sudah jelas tetap memberi profit pada perusahaan mereka.

Oh Sehun, sang presdir, memperhatikan keriuhan yang terjadi dengan mata elangnya. "Apa ada pendapat lain?" Tanyanya kemudian.

Salah satu dewan direksi yang duduk terdekat dengannya berdehem sebelum bicara. "Apa ini tidak terlalu mendadak? Seminggu lagi bukankan kita akan meluncurkan setelan baru? Bahkan kita butuh waktu satu bulan untuk benar-benar memilih Naeun sebagai ambassador Sportee."

"Kita akan melibatkan langsung ambassador produk lain untuk hal ini. Dengan begitu aku yakin kita bisa memilih ambassador yang pantas untuk minggu depan."

"Bukan, maksud kami adalah bahwa Naeun sudah mampu memberikan profit pada perusahaan. Selain itu fans nya juga sangat banyak, mereka akan mengeluarkan uang dari kantong mereka untuk mendukung idolanya dengan membeli produk Naeun. Apa tidak sebaiknya kita memperpanjang kontraknya saja, daripada harus bersusah payah mencari ambassador lain."

Pandangan Sehun yang semula mengarah ke layar berpindah memandangi dewan direksi yang berpendapat itu. "Tuan Son, aku tau anakmu sudah sangat berjasa pada perusahaan ini. Tapi dia juga terkadang sangat sulit dihubungi karena terlalu sering bepergian untuk berlibur entah kemana. Beberapa event bahkan terselenggara dengan kedatangannya yang tidak tepat waktu."

Tuan Son, dewan direksi yang bicara tadi, berdehem lagi. Namun kali ini sambil sedikit menundukkan kepala.

"Dia adalah salah satu ambassador di perusahaan ini, aku adalah presdir di perusahaan ini. Wajahnya adalah wajahku, sikapnya adalah sikapku juga. Kami menggambarkan bagaimana perusahaan ini berjalan. Lalu, mau diletakkan dimana nama perusahaan ini kalau dia menghadiri eventnya sendiri saja selalu terlambat?!"

Semua terdiam. Begitu juga dengan Tuan Son dengan masih menundukkan kepalanya karena malu telah dikritik langsung di depan anggota dewan yang lain. Pada dasarnya, dalam setiap rapat atau pertemuan seperti ini tidak ada yag berani untuk menyanggah pendapat presdir yang cenderung mutlak. Bukan karena mereka takut, tetapi lebih kepada mereka tahu ada alasan yang masuk akal dan tidak salah dibalik setiap keputusan presdir muda ini.

***

Ting.

Dentingan pada lift terdengar, menandakan telah sampainya ia di lantai yang dituju. Sehun keluar dan langsung disambut oleh sekretarisnya tepat di depan pintu lift. Sekretaris wanita itu membungkuk sesaat.

The Special Ambassador (Sehun x Lisa) [COMPLETED - PDF READY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang