Chapter 21 (Being in Hell)

3.6K 591 74
                                    

Hi! Welcome back to The Special Ambassador Chapter 21
Tell me what you think 'bout this chapter in comment and don't forget to vote if you feel this chapter deserve it.

Happy reading, everyone. Saranghae ~

The Hell Club, 16.50 KST.

Lisa menghembuskan napas dalam-dalam sebagai persiapan sebelum memasuki The Hell Club. Lisa berusaha menyakinkan dirinya lagi bahwa ia hanya harus bertemu Minho, menahannya bersama Lisa selama mungkin, sampai nanti Detektif Kim Jongdae dan timnya datang kemari. Benar. Hanya itu saja. Lisa pikir ini adalah tindakan yang tepat. Ia tidak peduli kesepakatan apa yang telah dibuat oleh Oh Sehun dan Song Joong Ki. Tapi Lisa akan tetap melaporkan keberadaan Song Minho dan dia sendiri yang akan menyerahkannya pada pihak kepolisian.

Lisa berjalan menghampiri pintu masuk yang dijaga oleh dua orang bertubuh tinggi. "Aku ingin bertemu Song Minho. Dia yang memintaku datang."

Sesaat kedua penjaga itu mengamati Lisa. Kemudian salah satu dari mereka seperti menyadari sesuatu. "Anda Nona Lisa?"

Bagaimana mereka tahu namaku? Batin Lisa heran, namun ia tetap menjawab. "Eoh."

"Mari, Nona. Lewat sini." Penjaga yang mengenali Lisa itu pun mengarahkan Lisa masuk ke dalam The Hell Club.

Bau asap rokok, minuman beralkohol, dan aroma berbagai parfum langsung menyeruak ke indra penciuman Lisa. Menginvasi paru-parunya paksa hingga membuat Lisa terbatuk dan reflek menutup hidung. Campuran aroma yang membuat kepalanya pening bukan main. Belum lagi suara riuh dari alunan musik yang berdentum serta tawa dari para pengunjung. Lisa bahkan sampai mengerjapkan mata beberapa kali untuk mengembalikan fokus karena suasana di dalam club yang remang. Keadaan yang ramai sedikit mengalihkannya. Hingga Lisa baru sadar kalau sudah ada dua penjaga lain di belakangnya.

Sial. Rutuknya dalam hati. Lisa tetap berusaha tenang walau posisinya sudah terkepung.

Penjaga di depannya mengarahkan mereka ke salah satu kamar di lantai dua lalu membukanya. Walau pencahayaan ruangan itu minim, Lisa yakin tidak ada siapapun di dalam sana. Nampaknya seperti kamar tidur seseorang.

Lisa mengatur napas yang sedikit memburu karena was-was. Ia menatap ke arah penjaga yang membawanya, berusaha tenang dan berani. "Dimana Minho? Bukankah kubilang aku ingin bertemu dengannya?"

"Tuan Song Minho sedang mengurus sesuatu. Sebentar lagi beliau kemari, Nona. Perintahnya, jika Anda datang, Anda diminta menunggu di sini."

"Aku tidak mau. Bilang saja aku menunggu di depan." Lisa sudah akan berjalan meninggalkan ruangan gelap nan menyeramkan itu. Namun tiba-tiba, lengannya dicengkram kuat oleh penjaga di belakangnya tadi. "Yak! Lepaskan aku, bodoh! Lepas!!" Makinya sambil meronta, mencoba melepaskan diri. Meski Lisa tahu itu percuma. Sampai akhirnya ia diseret masuk ke dalam ruangan oleh penjaga yang sengaja menulikan telinga dan tidak menghiraukan teriakan Lisa.

Dan,

BLAMM!

pintu pun tertutup rapat.

***

Sehun's Car, on his way to The Hell Club.

Sehun hendak menekan ikon pada layar di mobil untuk melakukan panggilan ke Lisa. Tetapi ia baru melihat adanya sebuah pesan suara dari Kim Jongdae. Sehun memutar pesan itu sambil tetap memacu kuda besinya dengan kecepatan tinggi.

"Sehun-a, kau ini benar-benar tidak menjelaskan apapun pada Lisa ya? Wanita itu masih saja mencoba melaporkan Song Minho, tahu."

Sehun memang sebelumnya tidak berniat menjelaskan situasinya pada Lisa. Eric juga mengatakan bahwa ia sendiri yang akan memberi pengertian kepada Lisa tentang pencabutan laporan dan tuntutan ke Minho. Tapi memang pada dasarnya Lisa keras kepala dan sudah bertekad untuk mengadili Song Minho, hingga tindakan gegabah seperti ini pun ia lakukan. Sehun tahu Lisa melakukannya demi Eric, demi keadilan untuk managernya itu. Sebagian diri Sehun sibuk menyalahkannya, karena memang seharusnya dia langsung memberitahu Lisa tentang keputusan tak bernyali yang ia ambil.

The Special Ambassador (Sehun x Lisa) [COMPLETED - PDF READY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang