Chapter 4 (Wet)

4.4K 643 18
                                    

Welcome to The Special Ambassador Chapter 4
Tell me what you think 'bout this chapter in comment. Aaaaand, don't forget to vote too, if you feel this chapter deserve it.
Happy reading, everyone ~

Lisa menggeliat pelan dalam tidurnya. Setengah sadar, ia merasakan sebuah kain sudah menyelimuti tubuhnya. Mata Lisa mengerjap perlahan, hingga terbuka dan sadar sempurna. Pandangannya kemudian beralih ke tempat yang cukup asing di luar mobil. Saat ini mereka sedang berada di tempat parkir, di depan sebuah restoran besar. Dengan cepat, Lisa menatap ke arah Sehun yang sedang mengetik sesuatu di ponselnya. Beberapa detik ia membeku, terpseona dengan pemandangan di depannya saat ini.

"Kau sangat lapar ya? Air liurmu hampir menetes, Miss Lalisa." sindir Sehun ketika selesai dengan ponselnya.

Lisa berdehem pelan, lalu mengalihkan pandangannya lagi. "Dimana ini?"

"Restoran salah satu kenalanku - maksudku, salah satu kolega Tuan Oh." Sehun bergerak melepaskan sabuknya.

"Sejak kapan kita sampai?" Lisa ikut melepaskan sabuknya. Ia mengemas alat touch up dan ponsel ke dalam tas selempang kecil yang ia bawa.

"Entahlah, kurasa, 20 menit yang lalu?" Sehun memakai lagi topi hitamnya tadi. "Oh dan kalau kau ingin bertanya kenapa aku tidak membangunkanmu," Sehun memotong cepat saat melihat Lisa sudah akan bicara. "kau tidur terlalu lelap tahu? Bahkan mendengkur dengan mulut terbuka. Kau yakin kau seorang model?"

Lisa menatap Sehun tak percaya. Berani sekali lelaki ini mengatainya. Lisa berusaha meraih lengan Sehun yang sudah bergerak keluar mobil. Sebelum menutup pintu mobil bahkan Sehun sempat sempatnya menyeringai mengejek padanya. Membuat Lisa semakin geram saja. Lisa tahu pasti kalau tidurnya tidak seperti itu.

Lisa pun segera keluar mobil, membanting keras pintunya dan menyusul Sehun dengan wajah cemberut. "Ya!"

Sedangkan Sehun tidak berniat memelankan langkah, membiarkan Lisa yang berjalan cepat menghampirinya. Tak diduga, Lisa menarik rambut belakang Sehun tepat di depan pintu kaca restoran yang telah terbuka otomstis. "Argh."

"Neo...jajinna jeongmal."

"Hey! Lepaskan argh."

"Mwohaneungeoya?" Sebuah suara tiba tiba mengalihkan perhatian keduanya. Tampak seorang pria dengan seragam chef putih menghampiri mereka.

Sehun melepaskan cengkraman Lisa yang agak melonggar di rambutnya. "Kyungsoo hyung."

"Kau sedang apa di sini, Se - "

"Ah begini, Tuan Oh memintaku mengantar tamu kami untuk sarapan di restoranmu, hyung."

"Tuan Oh apanya? Ada apa denganmu?"

Sehun menyenggol lengan Kyungsoo, si chef tadi, sebagai isyarat untuk tidak membahasnya dulu. "Perkenalkan, ini tamu kami, Miss Lalisa. Miss, ini pemilik DK's Restaurant, Do Kyungsoo." Jujur, sebenarnya Sehun juga tidak mengerti kenapa dia tidak mengatakan saja kalau dialah Presdir Diamond Corp.

"Senang bertemu dengan, Anda." Lisa mengulurkan tangannya yang segera disambut oleh Kyungsoo. Mereka bersalaman sebentar, lalu Kyungsoo mengantar mereka ke salah satu ruang makan VIP untuk 2 orang.

Setelah membayar sarapannya, Sehun masih menunggu Lisa yang tadi pamit ke toilet. Ia dan Kyungsoo mengobrol ringan di sofa tamu dekat pintu kaca. Kyungsoo tidak berhenti tertawa mendengar cerita pertemuan Sehun dan Lisa di bandara pagi tadi. Bahkan Lisa mengira bahwa Sehun adalah driver dari Diamond Corp.

"Kau tidak berniat memberitahunya saja? Sudah cukup mengusilinya, Sehun."

"Andwae. Jigeum malgo, najung-e. Aku ingin melihat dulu bagaimana terkejutnya dia nanti." Sehun akhirnya bisa tertawa puas meski hanya dengan membayangkan ekspresi kaget Lisa, setelah sedari awal bercerita dengan penuh rasa kesal.

Seorang manager restoran menghampiri Kyungsoo, mengatakan bahwa ada telepon dari salah satu chef Jepang yang pernah berkunjung ke DK's Restaurant. Kyungsoo pun meninggalkan Sehun sementara untuk menerima panggilan di dekat meja kasir.

Sehun melirik jam di tangannya. Sudah 10 menit dan Lisa belum juga kembali. Apa wanita touch-up se-lama ini?

Tiba-tiba 2 wanita berjalan terburu-buru menuju pintu kaca keluar restoran sambil berbicara pelan, tapi masih dapat didengar oleh Sehun. "Astaga, bagaimana bisa ada pria yang menunggu di depan toilet wanita dengan tampilan mencurigakan seperti itu?"

"Majja. Sepertinya dia menunggu salah satu wanita yang berada di dalam toilet. Masih ada 3 wanita di sana."

Sh*t.

Sehun dengan cepat berlari ke arah toilet wanita. Ia teringat pria di bandara tadi. Pria itu pasti mengikuti mereka sampai di sini dan menunggu kesempatan untuk dapat bertemu Lisa kembali. Sialan. Sehun baru sadar bahwa ia lengah dalam menjaga ambassador barunya itu.

Ia langsung mengecek di sekitar pintu toilet wanita ketika sampai di sana. Tidak ada tanda tanda keberadaan pria asing dengan tampilan seperti di bandara tadi. Sehun lalu berjalan mendekati pintu toilet wanita dan menyandarkan punggungnya di dinding seberang pintu, posisinya sekarang tepat berada di depan pintu toilet wanita. Sehun yang terengah mulai mengatur napasnya.

Sedangkan di dalam toilet, dua wanita tampak ketakutan karena melihat seorang pria bertopi mencurigakan di depan pintu. Salah satu wanita bahkan mendengar pria itu mulai terengah. Mungkin saja ia melakukan hal aneh selagi memandangi pintu toilet, pikirnya.

"What a jerk!" Maki Lisa saat mendengar informasi dari kedua wanita ini. Wajahnya sudah memerah karena kesal dengan kelakuan mesum si pria. "Pria seperti itu harus diberi pelajaran."

Lisa memandangi sekeliling kamar mandi. Ia lalu mengambil ember cukup besar dan mengisinya hingga setengah terisi. Tanpa ba-bi-bu lagi, Lisa membuka pintu toilet lebar lebar dan langsung melemparkan semua air di ember ke arah pria bertopi di depan toilet. Sedangkan kedua wanita tadi menggunakan kesempatan itu untuk kabur.

Sedetik ia merasa puas telah 'membersihkan' si pria dari kelakuan dan pikiran kotornya. Tapi kedua mata dan mulutnya terbuka lebar saat menyadari siapa yang baru saja ia siram. Tangannya lemas hingga membuat ember di genggamannya jatuh ke lantai yang sudah banjir penuh genangan air.

"Yaaaa!!!!"

To be continued.

***

Hai teman teman, aku up lagi nih. Kali aja ada yang menunggu hehe. Pinginnya tadi nge-up lebih awal tapi masih ada gawe gaes tadi aku, jadi ya aku garap dulu tugasku. 
Well, di ff ini emang alurnya lambat ya. Ini masih hari yang sama lho dari pas mereka ketemu di bandara, masih satu hari, belum kelar ini. Gapapa lah ya, biar berkesan hari pertama mereka, jadi ceritanya ber-chapter chapter wkwkwk
Next.
Terima kasih banget untuk kalian yang sudah berkenan comment, ngasih vote juga. Thank you very very very much. Gini aja aku dah seneng banget asli wahaha

See you on next chapter~

ChocoQueenD

The Special Ambassador (Sehun x Lisa) [COMPLETED - PDF READY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang