Chapter 7 (Mine)

4.8K 632 30
                                    

Welcome to The Special Ambassador Chapter 7
Tell me what you think 'bout this chapter in comment and don't forget to vote if you feel this chapter deserve it.
Happy reading, everyone ~

Sehun memandangi Lisa yang sedang fokus mencermati isi kontrak kerjasama di atas sofa apartemen. Ia merasa sedikit kesal saat mengetahui bahwa Lisa ternyata sedang menelfon Eric, sang manager. Karena sebelum menemukan keberadaan Lisa, Sehun mencoba menghubungi manager itu. Bahkan ia sampai meminta tolong pada Rosé untuk menghubungi Lisa juga. Namun kedua orang itu malah berada dipanggilan lain. Dan sudah bisa dipastikan jika mereka berdua sedang saling berkomunikasi.

Bukankah itu adalah hal merepotkan yang sia-sia? Gerutu Sehun dalam pikirannya sendiri.

Tak lama, terdengar getaran dari ponsel Sehun menandakan adanya panggilan. Sehun segera menerima panggilan itu sambil beranjak mengarah ke jendela kaca apartemen. "Yeoboseyo noona?"

"Sehun-a, acaranya dua hari lagi, kau ingat?" Irene di seberang sana langsung menyampaikan maksud panggilannya. Membuat Sehun tertawa pelan dengan kelakuan Irene yang seminggu belakangan selalu mengingatkannya tentang acara perayaan 1 tahun butik Irene.

"Eoh. Bagaimana aku tidak ingat jika kau terus mengingatkanku setiap hari, noona?"

"Itu karena kau benar-benar harus datang Sehun, mengerti?"

Sehun memutar bola matanya malas. Irene pasti sudah mengumbar janji pada teman-teman wanitanya bahwa Sehun akan datang. Lihatlah bagaimana Irene selalu memaksanya setiap kali mereka membicarakan pesta itu. "Ne, algae sumnida."

"Yaksok."

"Ne, ne." jawab Sehun main-main.

"Jugule? Katakan dengan benar, Sehun."

Sehun menghela napas sesaat sebelum kembali menjawab. "Ne, noona. Aku akan datang. Aku janji."

"Good boy." Ucap Irene senang. "Oh ya aku juga ingin mengundang model cantik itu ke pestaku, Lalisa. Aku ingin dia datang."

"Mwo?"

"Aku belum pernah bersapa dengannya secara langsung. Bawa dia bersamamu ya? Siapa tahu dia mau menjadi ambassador di butikku." tambah Irene sambil terkekeh.

"Tidak mungkin, noona." Sehun berbalik menatap ke arah Lisa yang masih sibuk membaca dokumen di sofa dengan jarak yang cukup jauh. "Lisa milikku."

"Aw mwoya? Kau bicara seolah kalian berpacaran."

Sehun mendengus geli mendengar kalimatnya sendiri.

"Ah aku melewatkan sarapanku pagi tadi dan aku sudah sangat lapar. Sehun-a, ayo kita makan siang bersama hari ini. Jigeum eodiya?"

"Di apartemen Lisa."

"Yak Oh Sehun!"

"Ah telingaku." Sehun merintih sesaat. "Wae?"

"Kalian benar benar berpacaran?!"

"Tentu saja tidak."

The Special Ambassador (Sehun x Lisa) [COMPLETED - PDF READY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang