Bagian 18

115 19 38
                                    

$--AssHab2--$
.
.
.

Happy Reading

"Danu!!!" pekik Chaca saat dilihatnya Danu tengah asik mengganggu putri mereka.  Dan seketika itu juga, telinga Danu pun menjadi korban keganasan dirinya.

"Aduh aduduh aduhh aduuuuhhh sakit Cha..." Rintih Danu, yang akhirnya membuat sang istri segera melepaskan jeweran mautnya itu.

"Ya abisnya kamu udah dibilangin jangan ganggu. Baru aja tidur, udah mau dibikin bangun aja," omel Chaca tak mau kalah.

"Ya kan aku pengen main sama anak aku, masak abinya lagi capek abis bantu uminya ngurusin rumah, tau-tau udah liat dia tidur gitu aja. Kan nggak adil." Rajuk Danu sembari mengusap telinganya yang terasa kebas karena Chaca.

"Tapi nggak di gangguin juga. Ntaran lagi kan bisa, lagian kamu belum mandi udah usel2in bayi yang udah wangi, udah nyaman kayak gitu." ujar Chaca menepuk² pelan tubuh sang bayi agar kembali terlelap dalam tidurnya.

"Jadi kamu baru aja mandiin dia?" tanya Danu, dan langsung dijawab oleh Chaca.

"Iya, kenapa emang?"

"Aku mandiin juga dong, habib...  Gerah nih, tapi males mandi sendiri." rengek Danu dengan memasang wajah manjanya, sementara Chaca menatap sangsi.

"Apa kamu bilang??"

"Mandiin," jawab Danu santai.

"Ya Alloh, kamu tuh udah jadi ayah, ngapain iri sama anak sendiri? Heran deh." Chaca geleng kepala melihat tingkah suami yang semakin konyol sejak lahirnya putri pertama mereka.

"Ya gimana, sekarang kamu nggak perhatiin aku lagi semenjak ada anak kita." Nah kan, sekarang Danu kembali mengeluarkan isi hatinya dan itu membuat Chaca jengah.

"Duuhh,, Bayi di rumah ini sebenarnya siapa sih??" tanya Chaca.

"Anak kita." Danu menjawab cepat.

"Terus kamu mau ikutan jadi bayi juga, gitu?" Chaca kembali bertanya, dan dijawab dengan cengiran kuda oleh Danu.

"Nggak gitu..." cicitnya kemudian.

"Nggak gitu nggak gitu. Udah sana habbi mandi dulu, ntar biar Hafiza aku yang bangunin buat main sama kamu." ujar Chaca ketus. Sedangkan Danu memasang wajah sumringahnya dan bertanya.

"Beneran tapi ya?"

"Heem." angguk Chaca.

Danu yang sudah bersiap hendak ke kamar mandi mendadak kembali menghampiri Chaca yang tengah berbaring menidurkan anak mereka.

"Tapi aku mau dimandiin juga, habib. Gimana dong?" ujar Danu, dan mendapat gamparan dari Chaca.

"Dasar bayi gede! Kamu minta kayak gitu lagi, ntar nggak ku temenin tidur sampe besok." ancam Chaca kemudian.

Seketika Danu bergidik ngeri. Karena dia paling anti kalau urusan tidur tidak ada Chaca disampingnya.

"Yah jangan dong... Iya deh, ini aku mandi sendiri." ujarnya dengan nada malas, seraya mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.

"Hihii rasain tuh abi kamu, salah sendiri minta yang aneh2." lirih Chaca, seolah ia sedang berbicara dengan putri kecilnya yang kini sudah tertidur pulas.

Ting Tong

"Waduh, ada tamu sayang. Kamu umi tinggal bentar ya, usst usst... jangan bangun sekarang tapi. Bentar lagi abi kamu selesai mandi kok," kembali ia mengajaknya bicara, sambil mengusap pipi mulus putrinya itu dengan sayang.

Anta Habibi Anta "AssHab2"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang