Bagian 4

271 37 16
                                        


$----------$
.
.
.

"Eh loe!"

Chaca yang tengah menunggu Danu memesan makanan segera menengok, saat seseorang menepuk bahunya. Dilihatnya orang itu, yang ternyata seorang gadis berpenampilan terbuka. Jauh berbeda dengan Chaca yang selalu tertutup dalam berbusana.

Tubuh gadis itu hanya dibalut dengan baju tanpa lengan berlapis blazer transparan, serta celana panjang berbahan jeans ketat. Ia juga mahasiswi dikampus itu.

Penampilan yang tak syar'i sama sekali. Nilai Chaca.

Ya, itu sudah jelas terlihat dengan adanya rambut yang terurai bebas tanpa penutup kepala.

"Dih, ni anak berani banget sih liatin gue. Heran ya? Karena gue lebih cantik dan sexy dibanding loe?" Ucap gadis itu, menatap Chaca sinis.

Sementara Chaca masih terlihat tenang, menghadapi mahasiswi itu. Tak ada mood sama sekali untuk meladeni orang macam dia. Chaca memilih melengos kearah lain. Hal itu kontan membuat darah gadis itu naik seketika. Gadis itu lantas menggebrak meja didepan Chaca, membuatnya terlonjak kaget.

Brakkk!

Chaca yang tak terima dengan hal itu segera berdiri. Menatap sengit mahasiswi dihadapannya itu karena sudah berani mengganggu ketenangannya.

"Maksud kamu apa, sih? Dateng cari keributan. Sementara aku gak tau apa masalah kamu sama aku." Alih2 menjawab, Mahasiswi bernama Tasya itu tertawa meledek kearah Chaca.

"Heh! Cewek so' alim, tapi kerjaannya nempel2 mulu sama most wanted dikampus ini. Loe tuh ngaca gak sih? Loe sama Danu, itu gak cocok sama sekali."

"Penampilan Danu yang ketceh badai gitu, disandingin sama cewek berhijab yang gak tau urusan fashion style kayak loe?? Huss,, mending jauh2 deh itu fikiran buat milikin Danu seutuhnya."

"Danu itu milik gue. Kalo aja loe gak dateng waktu itu, udah pasti dia nyi*m gue di rooftop sewaktu kita SMA. Tapi semua gagal gara2 loe,, Danu gak jadi nembak gue juga gara2 loe."

Chaca masih mendengarkan dengan seksama apa yang Tasya katakan. Ia memperhatikan wajah serta penampilan gadis itu dari atas sampai bawah.

'Jadi dia Tasya, yang dulu gue mergokin berduaan sama Danu dirooftop?' Batin Chaca.

(Yang lupa siapa Tasya, bisa baca ulang di AsHab Part 1 nya)

Sementara Tasya dibuat heran, ketika ekspresi kesal Chaca kini berubah menjadi menahan tawa.

"Apanya yang lucu sih?" Gumamnya, memperhatikan penampilannya sendiri. Apakah ada yang aneh? Tapi nyatanya tidak.

Tiba2 pandangannya tertuju pada Danu yang berjalan kearahnya dengan nampan berisi makanan. Sebuah senyum mengembang sempurna dibibir tipis Tasya.

'Danu pasti mau nyamperin gue.' Batinnya bersorak riang.

Akan tetapi..... Eh Rupanya kenyataan tak seindah ekspetasi. Karena nyatanya, Danu melewatinya begitu saja. Lelaki itu mengusap puncak kepala Chaca penuh sayang, usai meletak nampan bawaannya dan mengecup kening Chaca. Senyum keduanyapun sama2 mengembang saat pandangan itu beradu. Menciptakan percikan api dalam hati Tasya.

"Whatt??!!" Tasya memekik, membuat Danu menoleh dan menyadari keberadaannya.

"Tasya?!!" Kaget Danu, ketika melihat penampilan alim gadis itu yang kini hilang entah kemana.

Anta Habibi Anta "AssHab2"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang