$--AssHab2--$
.
.
."Kok Danu lama ya??"
Entah sudah berapa kali wanita berhijab yang tengah hamil muda itu mondar-mandir didepan pintu kelas. Wajah ayunya menyiratkan kecemasan yang amat kentara. Sampai akhirnya wanita itu menoleh cepat ketika seseorang menepuk bahunya dari belakang.
"Kenapa Cha?" tanya orang itu yang tak lain adalah sahabatnya sendiri.
"Mel,, liat Danu sama Faul nggak? Tadi mereka pergi bareng, tapi nggak tau kemana." Seketika raut wajah Meli berubah menjadi kaget karena pertanyaan Chaca.
"Kok bisa?" tanya Meli tanpa menjawab pertanyaan Chaca.
"Kamu nggak diajakin gitu, sama Danu?" Putri menambahkan.
"Emm sebenernya tadi mau diajak, tapi kata Faul nggak usah. Katanya sih penting," jelas Chaca dengan tampang lesu mengingat bagaimana tadi Faul tidak memperbolehkan dirinya ikut.
"Penting soal apa, sampe kamu nggak boleh ikut?" Putri penasaran, sementara Chaca menggeleng lemah.
"Entahlah ... Aku juga nggak tau. Tapi perasaan aku nggak enak gini," Chaca berujar seraya mengusap lembut calon bayinya yang masih tersembunyi didalam sana.
"YaAlloh ... Semoga aja Danu sama Faul nggak aneh2." doa Meli dan di amini oleh Putri.
"Aku kenal Faul lama, dia anak sholeh kok. Dia baik juga, nggak mungkin ngajakin Danu yang aneh2," Chaca menjelaskan.
"Iya sih Cha, kita tau. Maksud kita itu, semoga aja bukan hal yang membahayakan mereka gitu ...." sahut Meli.
Perbincangan ketiga sahabat itu seketika terhenti kala yang dibicarakan sudah datang. Danu berjalan mendekat pada Chaca, lantas mengusap puncak kepala sang istri dengan sayang.
"Hei habib. Maaf ya, lama." Alih2 mendapat jawaban, Danu malah dibuat heran dengan diamnya Chaca.
"Eh,, kok mendadak cemberut gini? Kemana muka cantik dan berseri2 nya habibati aku, hm?" disentuhnya pipi chubby Chaca untuk kemudian ia pandang lekat-lekat.
"Ya Alloh Cha, loe ngambek ya sama Danu gara2 gue ajak pergi dan loe nggak dibolehin ikut?" Faul bersuara melihat respon dingin sahabatnya itu pada Danu.
"Lagian kamu sih Ul, kenapa juga Danu kamu ajak tapi Chaca nggak?" sahut Mely tak terima.
"Yee santai aja lagi, Mel. Orang gue cuma ngejalanin perintah ketua Dekan Kampus buat bawa Danu nemuin beliau," ujar Faul, yang sejurus kemudian membungkam mulutnya.
"Tuh kan, keceplosan deh gue,"
Tapi bagaimana pun, baik Mely ataupun Putri sudah mendengar dengan jelas. Begitu juga dengan Chaca dan Danu.
"Emang kamu ada masalah apa Dan, di kampus? Kok sampe dipanggil pak Dekan," Chaca menatap dalam sang suami, guna mencari kebenaran.
"Bukan apa-apa, habib .... Cuma keperluan biasa aja, buat matkulnya." terang Danu tanpa berani membalas tatapan Chaca.
"Hmm ... Kamu bo'ong ya???" Danu gelagapan menanggapi tanya Chaca, sementara dirinya masih berusaha menutupi kebenaran yang ada.
![](https://img.wattpad.com/cover/233507320-288-k536605.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anta Habibi Anta "AssHab2"
FanficOn Going 29 September 2020 WAJIB BACA "Assalaamualaikum Habibati" "Hari ini aku nggak masak lagi, bi.... Seharian repot ngurus Fiza. Apalagi akhir-akhir ini dia rewel banget, nggak tau kenapa." curhat Chaca dengan wajah sedihnya. "Maaf ya, Cha... G...