Suatu langkah yang Gibran ambil adalah sebuah keharusan yang ia akan jalani dihari esok nanti. Mau tak mau ia harus memasuki hidup seseorang yang bahkan sama sekali ia tidak kenali, Athaya Zevanny. Seorang gadis ceria yang redup senyumnya ketika sesuatu yang ia punya menghilang. Menjalani hidup dengan sebuah harapan yang tidak akan mungkin menjadi kenyataan. Bergelut dengan bayang masalalu yang kerap kali menghantui mimpinya. Terbesit dalam kejujuran hati kecilnya untuk lupa namun ia tak mampu. Saat ini dirinya masih bisa menerima kenyataan, tapi entah dengan esok hari dikehidupan selanjutnya. Yang pasti keduanya masih mengikuti alur takdir Tuhan yang diberikan pada dirinya masing-masing, terlalu lancang jika salah satu diantara keduanya melawan.
Suara nyaring dari lawang pintu berhasil membangunkan lamunan Athaya, seperti biasa, gadis itu selalu berpamitan dengan sahabatnya ketika akan pulang masing-masing. Hah, ia harus membereskan buku-buku nya yang lumayan banyak dan berantakan. Sedangkan diluar kelas Putra menatap Gibran tengah duduk memainkan handphone nya, ia menatap sekitaran yang terlihat sepi.
"Ngapain masih disini?"
Cowok itu menoleh pada dua pasang remaja yang hampir sama tingginya. Menghela nafas kemudian mengambil sapu yang berada diluar kelasnya.
"Nemenin beban nya si Guntur," jawab cowok itu sambil terkekeh, berpapasan ketika Yolanda yang keluar kelasnya dengan seserok sampah. Sepertinya Gibran harus bertemakasih pada Yolanda atas hari ini, gadis itu banyak membantu dirinya.
Putra hanya mengangguk kemudian merangkul Acha, membuat gadis berponi itu tersenyum hangat. Oh, jangan lupakan kini Gibran tengah mengumpat, bukan karena iri tapi karena cowok itu geregetan pada sahabatnya yang belum sama sekali memberi kepastian pada gadis bernama lengkap Claudi Achania itu.
"Udah?" tanya Gibran saat melihat Athaya keluar kelas. Gadis itu mengangguk cepat membuat Gibran gemas sendiri.
"Yol! duluan!" teriak cowok itu sambil mengikuti langkah Athaya, bodoamat dengan Yolanda yang kini tengah meneriaki namanya karena belum membersihkan kelas. Fyi, sebelum pulang sekolah, beberapa kelas 11 dan 12 selalu melakukan piket terlebih dahulu agar besok tidak perlu repot untuk berangkat pagi dan membereskan seisi kelas.
Tidak ada percakapan antara keduanya, sepanjang koridor sampai parkiran Athaya dan Gibran saling diam. Biasanya cowok itu akan melakukan hal-hal aneh jika dengan para sahabatnya.
"Widihh, couple baru datang nih." Rangga menatap gemas sahabatnya juga teman sekelasnya itu. Athaya dan Gibran sedikit bersyukur karena Putra dan Acha telah pulang duluan. Mereka malas jika digosipkan.
"Ada helm lagi ga?"
"Nih, kebetulan gebetan gua pulang duluan," jawab Rangga sambil melemparkan helm berwarna pink Hello Kitty pada Gibran, cowok itu menerima nya lalu memberikan pada Athaya.
"Nih, pake."
"Anjir! mau pulbar sama ni buaya, Tha?" Rangga menatap kedua insan dihadapannya, membuat berapa anak Radarsta lainnya kini juga ikut memperhatikan mereka. Ayolah, Gibran itu jarang sekali pulang bersama seorang gadis lain, kecuali Bintang.
"Lo yang buaya," jawab Athaya santai.
Sedangkan cowok itu tertawa puas sambil menaiki motornya yang didetik kemudian mempersilahkan gadis itu untuk naik. Keduanya masih menjadi pusat perhatian namun tidak peduli, Gibran memberikan senyum kemenangan pada sahabatnya sebelum berlalu meninggalkan parkiran dan kawasan sekolah.
***
Athaya menyirnyit saat Gibran memarkirkan motornya dikawasan panti rehabilitasi, gadis itu dapat melihat halaman rumah sakit ini ramai akan orang orang dewasa yang saling bermain kejar kejaran seperti anak kecil. Ia menarik ujung jaket Gibran ketika memasuki sebuah koridor, Athaya sedikit takut ketika orang orang disini menatapnya sinis.
![](https://img.wattpad.com/cover/259643710-288-k217414.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHAYA GIBRAN - 01
Teen FictionAthaya Zevanny, gadis yang selalu membuka lebar hatinya untuk laki-laki labil yang menyebalkan. Sejauh apapun Gibran pergi, ia akan selalu pulang pada sosok yang selalu ada dalam pelukannya. Mendekapnya erat tak akan melepasnya lagi, menggenggam t...