Judul lain dari UM : Pasangan Yang Tertukar💫
Tukerin jangan, biar klop? 😚
Baru nyentuh Bab 8 guys, nethingnya ditunda dulu. Baru permulaan🙂
Terima kasih tim vote dan komen! Bab ini lagi yaaa. 1,5k votes + 2k komen yuk😘
Sebelum baca, jangan lupa follow aku di sini Agustus29
Instagram : Agustus29_
Tiktok : Agustus29_
KBM APP : Agustus29
Dreame / Innovel : Agustus29"Sinta, saya bisa minta tolong?" Akdas menghentikan langkahnya, tepat di depan meja sekretarisnya yang sudah berdiri menyambutnya seperti biasa.
Perempuan yang dipanggil Sinta itu mengangguk. "Apa yang bisa saya bantu, Pak?"
"Kamu tahu di mana store baju olahraga perempuan?"
"Langsung kirim hari ini ke rumah Bapak?"
Akdas mengangguk.
"Untuk istri Bapak?"
"Bisa dibilang begitu."
Sinta mengangguk. "Saya bantu cari ya, Pak. Nanti saya kasih lihat model-modelnya sama Bapak, atau saya harus hubungi ibu secara langsung?"
"Nggak usah, kamu cari sendiri aja. Sama sepatunya kalau bisa."
"Baik Pak. Untuk ukurannya?"
"Ukuran M atau S? Antara itu. Sepatunya disesuaikan aja. Beli beberapa dengan model yang berbeda."
"Baik Pak. Kalau sudah dapat saya langsung kirim ke alamat Bapak."
Akdas mengangguk. Mengucapkan terima kasih pada sang sekretaris, sebelum melenggang ke ruangannya.
Mendapati Dhafira yang tak memiliki baju dan sepatu olahraga sama sekali, Akdas berinisiatif untuk membelikannya. Dhafira juga sepertinya tidak berniat membelinya. Bahkan kartu debit yang ia berikan padanya pun sangat jarang digunakan—dapat ia lihat dari laporan yang masuk ke emailnya. Akdas sangat heran kepadanya. Kenapa pengeluaran gadis itu sedikit sekali?
***
"Non, ini ada titipan buat Non Dhafira."
Dhafira yang sedang berkutat dengan tugas kuliahnya pun menatap bingung Bik Nur. "Titipan buat aku? Tapi aku nggak ada titip apa-apa sama siapa pun, Bik," ujarnya. Namun kemudian Dhafira tetap menerima beberapa paper bag yang diulurkan oleh ART-nya itu.
Bik Nur tersenyum. "Barusan Pak Arman yang nganterin, Non."
Pak Arman adalah sopir pribadi Akdas. Orang yang kerap mengantarnya juga ke kampus.
"Pasti dari Mas Akdas, Non," timpal Bik Nur dengan senyum semakin lebar, sebelum akhirnya berpamitan.
Dhafira hanya mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Menghitung jumlah paper bag itu yang ternyata ada delapan buah. "Isinya apaan, ya?" gumamnya, sebelum memutuskan untuk membuka salah satunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unimaginable Marriage
RomanceSebenarnya, Dhafira masih tak menyangka jika di usianya yang baru saja menginjak 21 tahun ini, statusnya telah berubah menjadi istri dari laki-laki yang belum ia kenal, atas perjodohan yang dilakukan oleh sang ayah. Laki-laki itu bernama Akdas Yazid...