14. Because Of Fever

48.7K 5.7K 1.1K
                                    

Aku lagi baik. Ngetiknya baru aja selesai di hape hehe, belum baca berkali-kali jadi mohon dimaklum kalau ada typo sama kalimat rancu😆😆😆

Special buat kamu yang selalu meninggalkan vote sama komentar di lapak ini🥰

Ditunggu 1,5k votes sama 2k komentarnya ya. Bab sebelumnya baru ratusan juga komentarnya gapapa, nanti di sini yang banyaknya ya.

Berhubung banyak yang menjawab enaknya update malem. Insyaallah akan aku usahakan update malem dan nggak terlalu malem. Bab ini pengecualian deh ya hihi kali-kali kan aku double up sehari😜😜😜

Semoga kayak dulu bisa update jam 7 maleman ya😁

Sebelum baca, jangan lupa follow aku di sini Agustus29
Instagram : Agustus29_
KBM APP : Agustus29
Karyakarsa : Agustus29
Tiktok : Agustus29_
Dreame / Innovel : Agustus29

Sebelum baca, jangan lupa follow aku di sini Agustus29Instagram : Agustus29_KBM APP : Agustus29Karyakarsa : Agustus29Tiktok : Agustus29_ Dreame / Innovel : Agustus29

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dhafira? Kamu mau ke mana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dhafira? Kamu mau ke mana?"

Dhafira sontak menoleh pada Akdas yang sedang berada di undakan kecil menuju tempat tidur mereka. Lelaki itu menghampirinya.

"Mas," bisik Dhafira dengan satu tangan memegang pelipisnya. Walau sudah memakan obat sebelum tidur, kepalanya masih terasa pusing. Bahkan kini tubuhnya terasa panas.

"Kamu kenapa?" Akdas berdiri di depan istrinya yang sedang duduk di sisi kasur.

"Aku agak demam. Mau ambil kompresan."

"Ambil kompresan? Sendiri?" Akdas berdecak kala melihat istrinya itu mengangguk.

"Kamu tetap tidur. Saya yang akan ambil."

Dhafira menggeleng. "Eh Mas, nggak usah. Aku bisa sendiri, kok."

"Saya lebih bisa." Setelah berkata demikian, Akdas pun berlalu.

Sementara itu, Dhafira hanya bisa mengembuskan napas yang terasa panas di wajahnya, sebelum menyandarkan tubuhnya di headboard. Badannya terasa tidak nyaman.

Unimaginable MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang