10. On The Weekend

50.8K 5.8K 1.4K
                                    

Nungguin, nggak? 😊❤️

Makasih buat vote sama komennya di bab kemarin. Yuhuuuu suka banget aku kalo vote + komennya ngegas😚 Ditunggu lagi 1,5k votes dan 2k komennya ya!

Soriii banget baru bisa update. Beberapa hari belakangan ini aku beneran ngebut ngedit Crazy Offer biar bisa open po bulan depan. Mau ngetik UM aja yang terngiang-ngiang malah Akserio mulu. Jadinya ngetik hapus, ngetik hapus terus.

Semoga suka dengan bab ini ya!

Sebelum baca, jangan lupa follow aku di sini Agustus29
Instagram : Agustus29_
KBM APP : Agustus29
Karyakarsa : Agustus29
Tiktok : Agustus29_
Dreame / Innovel : Agustus29

Sebelum baca, jangan lupa follow aku di sini Agustus29Instagram : Agustus29_KBM APP : Agustus29Karyakarsa : Agustus29Tiktok : Agustus29_ Dreame / Innovel : Agustus29

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Canggung adalah hal yang Dhafira rasakan saat ini. Sejak dari perjalanan pulang sampai rumah, Dhafira belum bisa mengenyahkannya. Beda dengan Akdas yang tampak biasa-biasa saja dan melenggang ke kamar mereka terlebih dahulu.

Dhafira mengembus napas pelan. Mengusap punggungnya yang terasa geli secara tiba-tiba, saat mengingat kejadian beberapa waktu lalu. Apa dia salah, karena telah meminta Akdas membantunya? Tapi, Akdas kan suaminya. Dhafira tidak begitu polos untuk tahu apa yang biasa dilakukan suami dan istri di luar sana.

"Nggak apa-apa, Dhaf. Nggak usah dipikirin. Si mas juga nggak keberatan kan?" gumamnya berusaha meyakinkan diri sendiri, walau rasa ragu masih menyelimuti.

"Saya mandi duluan ya," ujar Akdas mengalihkan atensinya.

Dhafira mengangguk mempersilakan. Lalu menempatkan dirinya di salah satu sofa, usai mengambil ponselnya. Ia akan menjenguk kucing peliharaannya sambil menunggu Akdas selesai. Lantas, ia pun membuka sebuah aplikasi bernama My Angela. Satu-satunya permainan yang terpasang di ponselnya.

"Bangun ya, kita makan," gumamnya seraya menyalakan lampu tidur milik si kucing, hingga si empunya terbangun. Seperti ucapannya, Dhafira kemudian memberi makan kucing cantik tersebut dan memandikannya.

"Ish, cantik banget kamu," ujarnya yang kemudian diikuti si kucing yang meniru ucapannya.

Dhafira tergelak, sebelum terperanjat kala mendengar suara Akdas yang memanggilnya. Saat menoleh, ternyata pria itu berdiri tepat di belakangnya.

"Eh Mas. Udah selesai ya mandinya?"

Akdas mengangguk. "Saya tunggu di bawah untuk sarapan."

Dhafira mengangguk mengerti. Menutup aplikasi kucingnya dan bergegas ke kamar mandi. Usai membawa pakaian ganti berupa celana jin panjang dan kaus berlengan panjang.

***

"Lho Mas? Nggak joging?"

Akdas sontak menoleh saat mendengar Prita berbicara padanya. Perempuan itu datang dari dapur dan menghampiri Akdas yang duduk di sofa ruang keluarga.

Unimaginable MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang