16. Wife's Duty

65.8K 6.3K 1.6K
                                    

Cerita ini resmi aku contreng mature content-nya hari ini, ya. Sori banget karena aku labil, dan baru kasih tag konten dewasanya di tengah-tengah cerita. Namun jangan khawatir, tetap berpegang teguh pada romance adult ala-ala Ekapertiwi ya hehe.

Aku pikir drama rumah tangga ini lebih baik dikasih tag mature content aja😁

Votes dan komennya seperti biasa ya

Sebelum baca, jangan lupa follow aku di sini Agustus29
Instagram : Agustus29_
KBM APP : Agustus29
Karyakarsa : Agustus29
Tiktok : Agustus29_
Dreame / Innovel : Agustus29

Sebelum baca, jangan lupa follow aku di sini Agustus29Instagram : Agustus29_KBM APP : Agustus29Karyakarsa : Agustus29Tiktok : Agustus29_ Dreame / Innovel : Agustus29

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang salah dengan dirinya. Sekiranya, begitulah kalimat yang Akdas lafalkan.

Sialnya kakinya terasa sangat berat untuk digerakan, kala dirinya berada di ambang pintu walk in closet dan melihat Dhafira yang sedang berpakaian.

Benar, tak jauh dari tempatnya berdiri, Dhafira tampak anteng dengan aktivitasnya tanpa menyadari kehadirannya yang sudah seperti penguntit.

Perempuan itu tampak kesusahan ketika hendak menaikkan ritsleting gaun tidurnya yang berada di bagian punggung. Namun rupanya perempuan itu tidak menyerah, hingga akhirnya ritsleting itu terpasang dengan baik, tak lagi menunjukkan tali bra merah yang terlihat sangat mencolok di punggung mungilnya, yang tidak sengaja Akdas lihat.

Berbanding terbalik dengan dirinya, rupanya Dhafira bukan tipe orang yang pilih-pilih soal warna. Mulai dari warna gelap sampai warna yang menyilaukan mata, Dhafira memakainya.

Akdas masih tertegun di tempatnya, pun saat istrinya itu membuka lemari dan mengambil secarik kain yang oh ... rupanya kardigan kesayangannya. Yang kemudian menjadi lapisan dari gaun tidur tanpa lengannya itu. Dari tempatnya berdiri, Akdas bisa mendengar gumaman perempuan itu.

"Lebih baik aku pake ini, kan? Malu nanti kalau dilihat si mas."

Dhafira masih belum menyadari kehadirannya. Hingga saat Dhafira menutup lemari, Akdas berdeham, hingga membuat gadis itu tersentak.

"M--mas?" panggilnya terbata. "Sejak kapan kamu ada di sana?" lanjutnya seraya menatap suaminya itu dengan canggung.

Akdas berdeham. "Baru aja. Kamu baru selesai mandi?"

Dhafira mengangguk sambil merapat ke dekat lemari, saat suaminya masuk dan membuka lemari pakaiannya sendiri.

"Kerjaannya udah selesai, Mas?"

Beberapa waktu lalu Akdas berkata, jika pria itu memiliki pekerjaan yang harus segera dilihatnya, sehingga meninggalkan ia dan Devdas di ruang keluarga. Prita masih ada di toko bunganya, tidak tahu sekarang.

Maka dari itu, Dhafira memutuskan untuk berpakaian di ruang ganti. Karena saat suaminya sudah masuk tempat bekerjanya, Akdas akan cukup lama berada di sana. Namun nyatanya, baru setengah jam berlalu,  Akdas sudah kembali saja.

Unimaginable MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang