3. Tumpangan

257 29 0
                                    

Anna sudah masuk ke dalam rumahnya, disini lah Ara yang terdiam melihat sebuah motor ninja berwarna merah memarkirkan motor nya.

Ara berjalan begitu saja tanpa memperdulikan orang yang ada di depannya.

"Mau ke mana lo." Cegah Exel saat Ara melewatinya begitu saja.

"Mau pulang lah, lo ga punya mata?." Jawab Ara sewot, tanpa menatap lawan bicara.

"Kalo ngomong sama orang itu di liat orang nya, bukannya malah buang muka." Ucap Exel datar, sedikit membuat jengkel Ara.

"Kok bisa ya, ka Kinan punya sahabat kaya lo." Sahut Ara lagi dengan tangan di tekuk di depan dadanya.

Malas meladeni Ara, akhirnya Exel pun pergi meninggalkan Ara yang masih berdiri diam di perkarangan rumahnya.

Ara yang kesal di tinggal pun akhirnya menuju mobil untuk pulang ke rumahnya.

🌸🌸🌸


Gerbang sekolah akan di tutup 10 menit lagi, namun Ara belum juga datang.

"Duhh, kok si Ara belum dateng si." Khawatir Anna yang sedang jalan jalan tak jelas di tempat.

"Kok tumben si, si Ara telat begini." Sahut Arlan yang lebih santai di banding Anna.

"Gue gatau, tu anak kesiangan apa ya?." Terka Anna.

Akhirnya yang sedang mereka tunggu datang juga, Ara datang bukan dengan wajah panik karena akan telat jika lebih beberapa menit saja, namun wajahnya menunjukan bahwa ia kesal sangat kesal.

"Kemana aja sih lo Raa, kalo lo telat 5 menit aja. Auto di hukum lo." Anna kini sedikit nge rapp sepertinya.

"Paling geh kesiangan Naa, gaush di perpanjang." Cegah Arlan agar Ara tak menjawab pertanyaan Anna.

"Gue, gue, kesell." Sekalinya bicara Ara langsung masuk ke dalam kelas tanpa memperdulikan Anna dan Arlan yang khawatir pada nya.

Flashback off

"Bundaa,,,,,,,,, Ara berangkat yaa." Pamit Ara, padahal dirinya blum sampai di bawah masih di tangga, namun sudah izin. Cckkckk

"Kamu yakin? Ini udh jam 7 kurang 10 menit lho. Kalau kamu naik angkot ga bakal keburu Raa." Jelas bunda.

Ara dengan sirgap melihat jam tangannya. Benar, jam sudah menunjukan pukul 06.50.

Kesiangan ini, akibat ia semalaman hanya mendumel tentang Exel.

"Mang ujang ada kan bun?." Tanya Ara yang sedikit panik.

"Mang ujang anter adik kamu." Jawab bunda.

"Yaudh Ara naik angkot aja bun, gpp kok." Final Ara lalu bersalaman pada bunda.

Ayah sedang ada urusan pekerjaan di luar kota, mang ujang mengantar Tristan, dan Ka Kinan berangkat bareng Ka Gara, walau ada mobil yang lain, tetap saja Ara tidak bisa mengendarai nya.

Alhasil Ara berangkat ke halte untuk menunggu angkot.

"Naik." Titah Exel pada Ara yang masih berdiri sambil melihat jam tangan menunggu angkot.

"Siapa lo?." Tanya Ara, yang sudah jelas tau jawabannya.

"Lo naik atau gue tinggal." Penawaran Exel kali ini di tolak oleh Ara dengan gelengan.

MR. EXEL (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang