Jam istirahat kali ini Ara gunakan untuk pergi ke Edilson High School. Tanpa membawa tas dan alat tulis yang berantakan di meja, Ara langsung keluar kelas tanpa pergi ke kantin untuk mengisi perutnya.
"Pak, saya izin." Ucap Ara pada pak satpam, tanpa memberikan surat izin pak satpam langsung membuka kan gerbang untuk Ara.
Seperti nya nama Ara sangat berpengaruh saat ini di Leggero.
"Terimakasih pak, Ara bakal kembali sebelum bel masuk kok." Ucap Ara dan di balas anggukan oleh pak satpam.
Ara menaiki angkot menuju Edilson High School, tak lama kini ia sudah berada pada halte.
Menyebrangi jalan dengan tenang.
Ara sudah berdiri tepat di depan gerbang Edilson yang menjulang tinggi, melihat lekat dan tersenyum sendu.
Mengingat bahwa Edilson adalah cinta pertama nya sekaligus my star nya pada dunia sekolah menengah atas.
Menguatkan bahu nya dan kembali berjalan menghampiri pos satpam.
"Selamat pagi pak." Salam Ara pada pak satpam.
"Eh neng Ara, selamat pagi neng." Sahut pak satpam.
"Ada keperluan apa neng ke sini?." Tanya pak satpam sebelum membukakan gerbang untuk Ara.
"Ada keperluan sama kepala sekolah mang, boleh bukain gerbang buat Ara gak?." To the poin Ara.
Gerbang akhirnya terbuka.
"Makasih ya mang." Ucap Ara.
"Sama-sama atuh neng."
🌸🌸🌸
"To the poin aja Bu." Ara memulai.
Kini di ruangan terlihat kehadiran, kepala sekolah, guru BK, dan walikelas 12 Bahasa 3 (Walikelas Nada), dan Ara.
"Ara ke sini untuk membicarakan permasalahan tentang masalah Ara. "
"Setahu Ara, kalian akan memberikan hukuman pada nada, Misya dan Lala bukan?." Tanya Ara pada guru BK, dan di angguki.
"Apa hukumannya?." Tanya Ara.
"Mereka terancam Drop out dari sekolah." Sahut guru BK.
"Bagaimana menurut ibu?." Tanya Ara pada Walikelas 12 bahasa 3
"Saya sebagai Walikelas mereka merasa kecewa, karena mereka sudah kelas 3 semester 2, jika mereka terancam mendapatkan hukuman berupa DO, saya fikir akan sangat mempengaruhi kelulusannya." Jelas bu nindi Walikelas 12 bahasa 3.
"Apa yang mereka perbuat bukan hanya sekali, bahkan berkali-kali dan sudah banyak korbannya, termasuk kamu Ara." Ucap guru BK dan melihat Ara yang masih mendengarkan.
"Hm, saya memang korban Bu." Sahut Ara.
"Korban bisa saja terkena tekanan mental akibat perundungan yang mereka lakukan, tapi jika dengan memberikan DO kepada mereka, kelulusan mereka yang akan di tanyakan Bu."
"Jikalau mereka di DO dari Edilson, apakah ada sekolah yang akan menerima mereka? Bukankah mereka sudah semester 2 yang berarti data mereka sudah di berikan ke pusat untuk mengikuti ujian bukan?."
"Ara hanya ingin mereka di skors selama seminggu, dan jangan sampai mereka di DO. Ara juga sudah bicara pada ayah, Terimakasih Bu pak." Final Ara tanpa mengucapkan kata lagi meninggalkan ruangan kepala sekolah.
🌸🌸🌸
Tak langsung meninggalkan Edilson dan kembali ke Leggero, tapi Ara masih di kantin Edilson, tak peduli dengan seragam nya yang sangat menonjol berbeda dengan seragam siswa siswi Edilson lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. EXEL (ON GOING)
Fiksi RemajaKisah seorang Exel Emerland yang sedikit rumit untuk di kupas lebih rinci, bertemu dengan seorang Kinara Zakhira Pratama. Dendam yang menyelimuti hatinya, namun tertutup oleh sikap manis yang selalu ia perlihatkan. Pertemuan nya cukup singkat, pend...