1. Welcome High school

600 37 2
                                    

Matahari memancarkan cahaya nya ke dalam ruangan yang berisi 5 orang yang sedang tertawa gembira, berbagi suka dan cerita.

Udara menyejukkan menembus kulit semua orang, menghasilkan aura yang positif.

Keluarga Aditya Pratama, seorang pengusaha tekstil yang memiliki keluarga yang harmonis, jauh dari berita buruk. Mungkin

Diruangan ini lah, semua orang sedang menyantap makanan pagi hari (Sarapan) nya dengan rapi duduk di meja makan.

"Jadi kamu mau daftar dimana?." Mulai Pratama (Ayah Ara).

Ara menunjuk dirinya.

"Ara?." Tanya Ara.

"Hm, siapa lagi? Tristan? Dia kan masih SMP kelas 2." Jawab ayah datar.

"Ara masih bingung yah." Jawab Ara sambil menyendok kan makanan ke dalam mulutnya.

Ayah menggangguk

"Daftarin di sekolah Kinan aja yah, lagi pula biar Kinan bisa ngawasin Ara." Usul Kinan pada ayah.

"Gak, makasih." Ucap Ara penuh penegasan.

"Enak di sekolah gue raa, Lo bisa berangkat bareng gue, kalau ada tour Lo bareng gue, kalau ada tugas gue bantu, dan banyak lainnya." Jelas Kinan panjang.

"Kamu bisa pertimbangkan apa yang Kinan ucapkan Ara." Tegas ayah.

"Tapi Ara ga mau satu sekolah sama Ka Kinan yah. Ara ga mau bersangkut paut sama Ka Kinan di sekolah." Jelas Ara.

Ara memang tidak ingin satu sekolah dengan Kinan, karena Kinan termasuk salah satu siswi yang berpengaruh di sekolahnya, maka dari itu Ara tidak ingin berhubungan dengan Kinan dengan satu sekolah.

"Lalu kamu mau daftar dimana?." Tanya bunda.

"Ara masih nyari sekolah yang dekat dari rumah bun, biar Ara bisa naik angkutan umum nya ga 2 kali." Dengan spontan menepuk jidatnya.

"Aishh sial, kenapa keceplosan sii." Batin Ara.

"Jangan sekali-kali kamu bantah perintah ayah, kalau kamu masih mau jadi anak yang berbakti pada ayah." Final ayah dengan meninggalkan meja makan diikuti Kinan dan Tristan.

Sedangkan bunda,,,,,

"Ara, kamu yakin ga mau satu sekolah sama Kinan?." Kini bunda duduk di samping Ara.

"Ara yakin bun, Ara ga mau satu sekolah sama Kinan, Ara ga mau orang-orang baik sama Ara karena Ara adiknya Kinan, Ara juga ga mau perbedaan Kinan dan Ara menjadi Boomerang bagi Ara sendiri Bun." Jelas Ara pada bunda.

"Bunda mengerti apa yang kamu pikirkan, tapi itu demi kebaikan kamu juga kan? Kinan bisa jagain kamu di sekolah, kalau ada yang macam macam sama kamu." Begitulah bunda, ia selalu berfikir bahwa Ara lemah, dan Kinan selalu kuat dimana pun ia berada. Hal itu lah yang ingin Kinara buktikan, bahwa ia juga bisa kuat.

"Ara bisa ngehadapin semua nya sendiri bund, bunda yakin kan sama Ara?." Ara penuh harapan.

Bunda mengangguk "Iya, bunda yakin sama Ara." Sambil memegang tangan Ara penuh yakin.

MR. EXEL (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang