Di parkiran Ara celingak celinguk mencari keberadaan Kaka nya dan Kaka ipar maupun Anna.
"Cari apa?." Tanya Exel mengerti apa yang di cari Ara.
"Yang lain duluan?." Tanya Ara polos.
"Hm." Jawab Exel dengan dehemannya sambil menatap Ara.
"Kok ninggalin gue?." Tanya Ara lagi.
Exel menaikan kedua bahu nya tanda tak tahu.
"Ka Gara bawa mobil kan?." Tanya Ara kembali.
Exel mengangguk.
"Terus kenapa ninggalin gue?." Tanya Ara lagi.
Exel menggeleng.
"Aneh banget, malesin banget, bikin badmood aja, udah lah gue balik aja." Ucap Ara cemberut lalu beranjak ingin meninggalkan Exel.
"Udah?." Cegah Exel.
"Lo aneh banget kak, gue daritadi nanya cuma ngangguk, geleng, naikin bahu, ngedehem, gitu aja terus." Ucap Ara sedikit keras karena emosinya.
"Bareng gue." Exel menarik pergelangan kecil Ara menuju motor nya.
"Ogah." Tolak Ara melepaskan tangannya yang di genggam Exel.
"Lo mau jalan? Atau naik angkot? Gila Lo." Ucap Exel.
"Gue ga mau ikut." Final Ara.
"Lo kenapa sih?." Tanya Exel aneh pada tingkah Ara hari ini.
"Lo yang kenapa?." Tanya Ara kini.
"Gue nanya Ara, kenapa sih Lo hari ini?." Tanya Exel halus.
"Engg... Engg.. gakk." Ucap Ara terbata.
"Udah ah gue mau balik aja." Ara hendak berbalik namun di cegah kembali oleh Exel.
"Kalo di ajak ngomong sama orang, tatap mata nya." Ucap Exel lembut.
"Gue ga apa apa, cuma badmood aja." Jawab Ara lemas.
"Dari pagi lho gue perhatiin, Lo aneh bangett." Exel masih tak habis pikir oleh Ara.
"Kak, udah ya gue ga kenapa napa. Gaush di perpanjang." Final Ara lalu meninggalkan Exel.
"Gak nahan gue kak?." Ara berbalik ke arah Exel.
"Silahkan kalo lo ga mau ikut ngerayain kemenangan gue, gue ga berhak kan?." Ucap Exel menahan emosi nya di hadapan Ara lalu menaiki motornya.
Ara mengikuti Exel duduk di jok belakang Exel.
"Ngapain?." Tanya Exel.
"Ikut." Ucap Ara langsung memeluk perut Exel.
"Tangan Lo." Ucap Exel melihat tangan Ara yang sudah melingkar di perutnya.
"Gapapa, biar badmood gue ilang." Jawab Ara masih setia memeluk perut Exel.
Exel mengangguk.
"Nih pake." Exel memberi helm pada Ara.
"Gamau." Tolak Ara.
"Pake." Paksa Exel.
"Kalo pake helm, gue ga bisa nyender." Ucap Ara.
"Bahaya kalo ga pake helm." Ucap Exel lagi.
"Mangkanya Lo jangan ngebut ngebut biar ga bahaya." Jawab Ara lagi.
"Pake." Exel masih menyodorkan helm di tangannya.
"Kak, gue udah ngalah ya. Jangan bikin gue tambah badmood." Ucap Ara melepas tangannya di pinggang Exel.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. EXEL (ON GOING)
Teen FictionKisah seorang Exel Emerland yang sedikit rumit untuk di kupas lebih rinci, bertemu dengan seorang Kinara Zakhira Pratama. Dendam yang menyelimuti hatinya, namun tertutup oleh sikap manis yang selalu ia perlihatkan. Pertemuan nya cukup singkat, pend...