Di sebuah ruangan bernuansa casual dengan aroma maskulin sangat menyengat pada karakteristik Exel.
Jam sudah menunjukan pukul 02.00 AM, namun ia masih sibuk dengan laptop nya yang setia di hadapannya dan jari-jari nya yang masih mengetik tanpa lelah nya.
Besok adalah hari Minggu, jadi ia harus menyelesaikan pekerjaan kantor nya sekarang dan menghabiskan waktu weekend besok untuk tidur sepuasnya.
"Huft, tinggal siapin presentasi buat hari Senin." Ucap nya pada layar laptop nya.
Senin ia akan mengadakan rapat, dan Exel yang harus menyiapkan materi presentasi apa yang akan ia bahas demi kemajuan perusahaan ayahnya yang sebentar lagi akan menjadi miliknya.
Jarum jam terus bergerak setiap detiknya, tanpa lelah ia menyelesaikan setiap slide demi slide sampai akhirnya ia selesai juga.
"Finally." Ucap nya lalu menabrakkan punggung nya pada kursi nya.
Tak terasa kedua mata nya memberat dan akhirnya benar-benar menutup rapat.
🌸🌸🌸
Sinar tanpa izin memasuki kamar Ara, bunda yang membuka gorden dari jendela Ara.
"Aaaa bundaa silauu." Teriak Ara yang kesilauan akibat matahari yang terik, padahal baru jam 10 pagi.
"Anak gadis ga boleh bangun siang, bangun atau bunda siram." Titah bunda, namun Ara masih setia dengan guling yang melindungi wajahnya dari sinar matahari.
"Bangun Ara, udah siang." Bunda menarik guling Ara dengan kasar.
"Bunda kok jahat sama anak nya sendiri sih, huh Ara ngambek sama bunda." Ucap Ara ngelantur lalu beranjak dari kasur nya ke kamar mandi.
"Dasar, sok dramatis sekali anak nya pak Aditya." Bunda langsung turun ke bawah karena harus menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah tangga lainnya.
Sementara Ara sudah selesai mandi dan duduk di cermin, bukan karena sedang berkaca, namun sedang bengong seperti orang apa saja.
Setelah 15 menitan Ara bengong atau kata orang mah mengumpulkan nyawa, Ara tersadar akibat notif di handphone nya.
"Nomor siapa ini? Ga kenal juga." Ucap nya saat melihat pesan WhatsApp dari nomor tak di kenal.
Ara hanya melihat tanpa menghiraukan nya, ia lebih memilih skincare di pagi hari.
Setelah di rasa selesai, ia mencatok rambut nya lurus tanpa gelombang sama sekali.
Mengecek jam, Ara pun bergegas turun ke bawah untuk sarapan karena sedari tadi cacing-cacing di perut nya sudah berdemo untuk di beri makanan.
"Udah rapi aja, sana sarapan." Titah bunda pada Ara.
"Ka kinan sama Tristan kemana Bun?." Tanya Ara pada bunda yang masih sibuk di dapur.
"Kinan sedang ke rumah Exel, dan Tristan masih tidur." Jawab Bunda.
Ara hanya mengangguk paham.
Ara tak menanyakan Aditya karena ia tau bahwa jika tidak ada di rumah pagi hari pasti ia bergadang di kantor.
Kebiasaan Aditya yaitu bergadang tak ingat waktu jika menyangkut urusan perusahaan.
Ara menghabiskan sarapannya dan kembali ke kamar nya, untuk melakukan kegiatan rutin nya di hari weekend.
"Bunda Ara sudah selesai sarapan, Ara ke atas ya bund." Dan hanya di jawab deheman oleh bunda.
🌸🌸🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. EXEL (ON GOING)
Teen FictionKisah seorang Exel Emerland yang sedikit rumit untuk di kupas lebih rinci, bertemu dengan seorang Kinara Zakhira Pratama. Dendam yang menyelimuti hatinya, namun tertutup oleh sikap manis yang selalu ia perlihatkan. Pertemuan nya cukup singkat, pend...