22. PANTAI

105 17 0
                                    


Minggu, hari yang di awali dengan sinar matahari yang menembus jendela kaca.

"Pagi, yah bund." Sapa Ara pada Nila dan Aditya dengan kesibukannya masing-masing.

Aditya yang sedang bersama laptopnya, dan nila yang sedang sibuk dengan kegiatan memasaknya.

Ara duduk di sofa melihat film kartun yang ia sukai sejak kecil.

"Eh, kak udah bangun?." Ara mengalihkan pandangannya dari layar televisi ke arah Kinan yang baru saja turun.

"Udah lah, Lo kira gue kebo." Sahut Kinan lalu duduk di samping Ara.

"Si Ade udah bangun belum kak?." Tanya bunda pada Kinan.

"Kamar nya masih nutup bund, kayanya sih masih tidur." Jawab Kinan lalu menyalurkan acara televisi.

"Kak apasih Lo ganggu aja, gue lagi nonton kuda poni." Ara merebut remot yang berada di tangan Kinan.

"Kek anak kecil Lo." Ucap Kinan.

"Bodo amat wlee." Ledek Ara lalu melanjutkan acara nya yaitu menonton film kartun kesukaannya.

"Gue bosen Raa, gantian kek." Kinan mengganggu Ara dengan mencoba merebut remot tv di tangan Ara.

"Ayah kak Kinan nya tuh." Adu Ara pada Aditya yang masih fokus pada laptopnya.

"Kinan, jangan ganggu adik nya." Merasa terpanggil Aditya menanggapi Ara.

"Huh dasar aduan Lo." Kinan berdiri dari sofa, namun tak tau ingin melakukan apa.

"Kamu bantu bunda aja sana." Titah Aditya yang melihat Kinan hanya berdiri.

Mau tidak mau kaki Kinan berjalan menuju dapur, berniat ingin membantu bunda nya menyiapkan sarapan pagi.

"Kamu bangunin Tristan aja sana, bunda ga butuh bantuan." Ucap Nila.

Jleb, belum berkata apa-apa langsung di tembak sama bunda begitu.

Kinan langsung berbalik tanpa menanggapi bunda.

Menghampiri Ara yang masih fokus dengan layar televisi.

"Raa, bangunin Tristan suruh bunda." Ucap Kinan pada Ara.

"Tristan blum bangun?." Tanya Ara.

"Belum lah, orang nya aja belum nampakin wujud nya." Kinan meraih remot di tangan Ara begitu saja tanpa di protes Ara.

Ara berdiri dari sofa beranjak menaiki tangga, berniat untuk membangunkan si bontot.

Namun, ternyata niatnya di urung kan ketika suara teriak an terdengar.

"Selamat pagiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii." Teriak Tristan dari atas menuruni tangga.

"Apa Lo?." Tanya Tristan pada Ara yang berdiri mematung melihat tingkah Tristan.

"Kerasukan apa Lo pagi-pagi begini?." Tanya Ara yang heran dengan tingkah Tristan.

"Hm, apa ya?." Ucap Tristan seolah berfikir.

"Gue juga gak tau." Lanjut nya lalu menghampiri Kinan yang duduk anteng di depan layar televisi.

Ara hanya bergeleng-geleng.

"Sarapan sudah siap." Peringatan bunda, membuat semua nya menghampiri bunda di meja makan.

Suasana Minggu pagi yang sangat tentram di keluarga Aditya.

🌸🌸🌸

Di lain sisi, Exel sudah berada di balkon dengan pakaian yang sederhana yaitu kaos putih dan celana hitam pendek tak lupa dengan rambutnya yang masih basah.

MR. EXEL (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang