18. Peri Pink

111 19 2
                                    

Kini Kinan dan Gara yang berada di ruangan inap Ara.

"Dek, Lo gapapa?." Kinan duduk di samping brankar Ara.

"Ara baik-baik aja kak." Ara tersenyum melihat kedua Kaka nya.

"Maafin Kaka ya, udah ngasih tau masalah waktu pertandingan basket." Gara masih di posisi berdiri di samping Kinan.

"Iya gapapa kok kak, mungkin salah Ara yang ga jujur sama kalian semua." Jawab Ara.

"Jangan segan buat bilang apapun masalah kamu ke Kaka maupun ke Gara." Kinan menatap adiknya lekat dengan selang infus.

"Iya bener, kamu disini punya kita semua. Ada Kinan, Kaka, Exel, Anna, dan juga bunda ayah." Sahut Gara.

"Hm, lucu ya kak. Selama ini Ara selalu beranggapan kalo Ara sendiri. Gaada yang ngertiin Ara, ternyata Ara salah. Ara punya kalian semua, tapi karna pemikiran Ara yang ga mau di anggap lemah, ngebuat itu semua ga keliatan sama Ara." Ara seperti ingin menangis lagi.

"Kaka ngerti maksud Ara." Kinan menggenggam tangan Ara.

"Jangan nangis." Larang Gara saat melihat Ara yang sudah bersiap mengeluarkan air mata.

"Anak baik ga boleh rapuh. Ara kuat kan?." Lanjut Gara.

"Iya, Ara kuat kok." Ara menggangguk dan tersenyum.

"Mau ice krim?." Tawar Gara.

"Apasih Lo, Ade gue masih sakit Lo tawarin ice krim." Kinan memukul Gara kesal.

"Kak, jangan ice krim." Sahut Ara.

"Apa?." Gara menyahuti.

"Donat sama messes." Pinta Ara.

"Lo stress ya dek?." Kinan tak habis pikir melihat Ara.

"Enggak." Ucap Ara polos.

"Lo kan alergi coklat, masa iya sih minta messes." Jelas Kinan.

"Kan messes ada yang warna warni kak." Jelas Ara pada Kinan.

"Oke oke oke, donat gula aja sama messes warna warni yaa, susu nya full cream aja." Final Gara.

Ara mengangguk menyetujui.

Gara keluar dari ruangan Ara membeli apa yang di pinta Ara.

Sedangkan Kinan masih menemani Ara di dalam.

🌸🌸🌸

"Exel ayo kita pulang nak, udah sore." Ajak Lily pada putra nya itu.

"Enggak mah, Exel mau nemenin Ara." Tolak Exel.

"Ikuti mamah mu Exel." Emerland masih berdiri di samping sang istri.

"Exel, kamu pulang saja. Turuti perintah orang tua mu." Titah Aditya.

"Iya Exel, kamu pulang aja. Biar ayah bunda dan Kinan yang jaga Ara." Sahut Nila.

"Kak pulang ya, kasian Ara kalo Lo kaya gini." Bisik Anna kepada Kakaknya itu.

Exel pun langsung bangkit dari tempat duduk nya diikuti Anna.

Exel Salim kepada Aditya dan Nila tanpa bersuara. Selepas itu pergi dari sana.

"Bund yah, Anna pulang dulu ya." Pamit Anna.

"Kami pulang dulu." Ucap Emerland sekaligus mewakili sang istri dan anaknya.

Emerland dan Lily segera pergi dari rumah sakit tanpa menengok keadaan Ara.

🌸🌸🌸

Di kediaman Emerland.

Exel langsung menaiki tangga menuju kamar nya. Duduk di meja belajar melihat foto Ara yang ia potret saat di taman kota.

MR. EXEL (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang